PORTALNTT.COM, KUPANG – Bergulirnya masalah Penerimaan Beasiswa Program Indonesia Pintar (PIP) antara Pemerintah kota kupang dengan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Jefri Riwu Kore sampai saat ini belum terselesaikan.
Merasa dihalangi oleh Pemerintah Kota kupang dalam pencairan dana PIP maka masyarakat penerima beasiswa yang tergabung dalam Relawan Jeriko menempuh jalur Hukum untuk mnyelesaikan polemik tersebut. Demikian yang disampaikan Salah satu Relawan Kris Matutina kepada portalNTT melalui sambungan telephone, Senin (18/07) siang.
Menurut Mantan Anggota Dewan ini, pihaknya dalam hal ini masyarakat sementara meminta kepada pengacara Fransisco Bernado Bessi, SH,MH untuk membantu mendampingi masyarakat guna menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi oleh masyarakat dalam hal ini siswa dan siswi penerima beasiswa.
Sementara itu, Melalui sambungan Telephone, Fransisco Bernado Bessi,SH, MH yang diminta tenggapannya mengatakan, dirinya dimintai bantuan oleh masyarakat dalam proses pencairan dana PIP yang mana Pemerintah kota terkesan menghalang-halangi.
“Saya diminta oleh masyarakat untuk membantu proses pencairan dana yang mana selama ini dihalang-halangi oleh Pemerintah Kota,” katanya.
Fransisco menuturkan, Pada kamis mendatang dirinya akan melakukan mediasi antara Masyarakat dan Walikota kupang terkait polemik PIP yang sedang terjadi.
“Audiens dengan Pak Walikota hari kamis sebagai warning dulu, karena itu kepentingan masyarakat jadi kita bantu,” kata Fransisco.
Lanjut Fransisco, apabila mediasi tidak berjalan secara baik, maka dirinya bersama masyarakat akan menempuh proses pidana.
Tidak hanya itu, Fransisco menambahkan, berdasarkan Laporan dari masyarakat bahwa ada pemotongan dana beasiswa oleh pihak sekolah yang mana sebenarnya yang harus diterima oleh siswa sebesar Rp. 450.000 namun yang diberikan oleh pihak sekolah hanya Rp. 300.000
“Ada penemuan-penemuan tidak sesuai dalam pencairan dana PIP, contoh samplingnya seorang Ibu mendapat beasiswa Rp. 450.000 tetapi cuman diberikan Rp. 300.000 oleh pihak sekolah,” katanya. (Yos Atu)