PORTALNTT.COM, KUPANG – Ribuan veteran pejuang pro integrasi saat pergolakan timor-timur tahun 1999 silam, Jumat (15/07) malam mengelar kongres ke III dengan bernuansakan budaya. Pelaksanan kongres yang diikuti seluruh warga eks timor-timur dari seluruh wilayah di indonesia ini bertujuan membahas kembali sikap politik atas penolakan hasil jajak pendapat yang sarat akan kecurangan hingga berbuntut timor-timur lepas dari NKRI.
Dengan berbusana pakaian adat timor leste (eks timur-timur) dan bersenjatakan golok, puluhan pria dan wanita mantan veteran pejuang pro integrasi menyambut kedatangan gubernur nusa tenggara timur Frans Lebu Raya dengan tarian adat timor dalam acara pembukaan kongres ke III yang di gelar di kota kupang.
Pelaksanaan kongres yang bertemakan “melupakan perbedaan merajut kebersamaan” ini diikuti perwakilan seluruh warga eks timor-timur yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
(Baca juga: https://www.portalntt.com/warga-eks-timor-timur-kecam-pelaksanaan-kongres-iii-untas-ada-apa/)
Dalam sambutannya Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengapresiasi prinsip serta pengorbanan yang dipersembahkan oleh para veteran pro integrasi kepada Negara
“Saya berharap dalam kongres kali ini dapat memberikan kontribusi serta perubahan yang nyata bagi seluruh warga eks timur-timur di seluruh Indonesia,” katanya.
Hal senada disampaikan salah satu tokoh masyarkat tim-tim Euriko Guteres yang menegaskan akan melakukan perubahan terhadap sikap politik yang menjadi dasar perjuangan walau harus diakui kurang lebih 75% warga eks tim-tim masih menempati camp pengungsian di wilayah perbatasan.
(Baca juga: https://www.portalntt.com/euriko-guteres-sesalkan-ketidak-hadiran-tokoh-politik-ainaro/)
Sebelumnya kongres serupa telah dilaksanakan sebanyak 2 kali yakni pada tahun 2000 dan 2012 yang mencapai kata mufakat diantaranya menolak hasil jajak pendapat yang digelar oleh PBB. (DW)
Komentar Anda?
