PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Wakapolda NTT yang baru dilantik Brigjen Pol. Drs. Johni Asadoma, M.Hum, melakukan kunjungan kerja di Polres Sumba Barat, Jumat (23/11). Wakapolda datang bersama rombongan diantaranya Kabid Propam AKBP Agus Suryoto SH, dan Ibu Wakapolda Veronica Gabriela Margareth Asadoma.
Rombongan disambut Kapolres dan seluruh anggotanya di halaman Mapolres Sumba Barat. Acara penyambutan ditandai dengan menyelempangkan kain tenun Sumba kepada Wakapolda dan rombongan.
Wakapolda NTT Drs. Johni Asadoma M.Hum dalam arahannya menyampaikan sebagai pejabat baru di NTT, Ia perlu melihat kondisi, baik di jajaran Polda maupun di wilayah Polres-polres.
“Saya ucapkan terima kasih atas kerja keras saudara-saudara, karena Polri menempati peringkat nomor tiga paling dipercaya oleh masyarakat dan tingkat kepercayaan 78%, bukan mabes polri saja tetapi kalian yang berada di wilayah Sumba Barat juga,” ungkap Jenderal bintang satu ini.
Menurut Asadoma tugas polri adalah melayani masyarakat, intinya yaitu kerja melayani dan perlakukan masyarakat dengan baik. Oleh sebab itu Semuanya harus bekerja secara simultan dan bersama-sama dalam memelihara kamtibmas, selalu turun ke lapangan setiap hari menguasai wilayah, mengenal tokoh-tokoh masyarakat dan hubungan sosial harus ada pendekatan dengan baik. Masalah babinkamtibmas kalu ada masalah selesaikan di wilayah tersebut, justru kita sebagai penyejuk bagi Masyarakat perlakuan dengan baik agar kita selalu dicintai oleh masyarakat, tidak boleh persulitkan masyarakat harus dilayani dengan baik. Semua fasilitas yang ada harus dijaga dengan baik. Jalin hubungan dengan pemda, satpol PP dan pemerintah untuk kerja sama dalam hal kamtibmas.
“Polisi harus selalu turun ke lapangan berkunjung ke stahkolder agar membangun komunikasi dengan baik sehingga masyarakat sangat dekat dengan polisi dan kita harus jaga kebaikan jangan kita yang menjadi penyebabnya,” kata Wakapolda NTT.
Usai apel penyambutan Wakapolda NTT Drs. Johni Asadoma M.Hum kepada awak media menyampaikan, Polisi mengajak masyarakat agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang melanggar hukum dan mengambil hak orang lain, dalam agama tidak diajarkan perbuatan tidak baik, semuanya diajarkan dalam kebaikan.
“Pasukan paling depan adalah kamtibmas karena berhadapan langsung dengan masyarakat. Maka berkewajiban untuk kampanye “ANTI KEJAHATAN” agar masyarakat menjaga diri. Dari segi penegakkan hukum preventif, Polisi harus selalu turun di lapangan mulai dari kasat, kapolsek dan tingkatkan patroli. Penegakkan hukum, kita harus memproses kejadian-kejadian tersebut sehingga masyarakat ada efek jerahnya,” tandas Wakapolda.
Khusus perdagangan orang/Traficking, kata Asadoma, Polda NTT sudah mengambil langkah-langkah strategis dan bekerja sama dengan Pemda, Pemprov membentuk satu tugas Anti Trafiking/TPO.
“Sejauh ini dapat menurunkan angka kriminal, dan sudah menjadi sinergi Polri Pemda, TNI dan imigrasi, karena ini menyangkut hajad orang banyak, supaya mendapat kehidupan yang baik perlu pencegahan dari pihak-pihak terkait,” ungkap Wakapolda NTT. (Mus)