PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Wakil Bupati Sumba Barat, Marthen Ngailu Toni SP, menutup secara resmi kontes ternak sapi dan kerbau yang dilangsungkan di Gelora Pada Ewata, Kamis (31/5).
Dalam sambutannya Wakil Bupati Toni mengatakan sesuai laporan panitia ada sejumlah permasalah yang terjadi salah satunya kurangnya peternak kerbau dan sapi di kabupaten Sumba Barat.
“Kontes telah dilaksanakan dan berakhir hari ini. Ada kerbau dan sapi yang unggul tetapi kalau kita tidak perhatikan dengan baik peternak akan berkurang. Apa yang kita lakukan hari ini sesungguhnya adalah merangsang bagi peternak baik pemerintah daerah dan seluruh jajarannya mampu menciptakan peternak, untuk memiliki kesadaran bahwa ternak adalah kekuatan kita bagian dari pada diri orang Sumba, status sosial kita ditentukan seberapa hewan dia ternak, masalah ternak bukan hal yang baru bagi kita, itu semua bagian dari budaya kita/orang Sumba khususnya Sumba Barat,” ungkap Wakil Bupati Toni.
Menurut Toni, Kerbau, sapi, kuda dan babi bagian dari budaya orang Sumba oleh sebab itu hari ini kita menyaksikan kontes kerbau dan sapi untuk membuktikan kepada mereka yang melakukan usaha ternak tersebut dan menimbulkan kesadaran yang kuat bagi para peternak.
Ketua panitia Piet T Bore selaku ketua panitia yang juga adalah kadis peternakan Sumba Barat menyampaikan bahwa ternak sapi dan kerbau Sumba Barat banyak memiliki bobot badan dan bentuk tubuh yang kecil, hal ini menyebabkan karena ternak dipakai untuk budaya dan dijual semakin berkurang. Selain itu tidak tersedianya penjantan dan betina yang unggul.
“Banyak peternak mamelihara dengan sistem sangat tradisional, kebutuhan dan ekonomi dalam keluarga salah satu yang mendorong sistim pemeliharaan oleh masyarakat petani peternak. Melalui kontes ternak bibit dan penggemukan 2018, bertujuan memberikan penghargaan kepada peternak, promosi ternak yang berkualitas, pemeliharaan yang intensif, menghindar pemotongan penjantan dan betina,” katanya.
Dijelaskannya, kelas yang dilombakan sebanyak 6 kelas.
(1). Kelas kerbau jantan bibit dibawah umur 5 tahun.(2). kelas kerbau betina dibawah umur 5 tahun,(3). kelas sapu jantan bibit dibawah umur 5 tahun,(4). kelas sapi betina bibit dibawa umur 5 tahun,(5). kelas kerbau terberat atau super tanpa batas umur,(6). kelas sapi terberat atau super tanpa batas umur.
“Tempat kontes dilaksanakan di 6 kecamatan sekabupaten SB, pada bulan April-Mei 2018 dihasilkan empat tahap yaitu, Tahap sosialisasi, pendaftaran, survey, Penjaringan,” jelasnya.
Turut hadir Wakil ketua DPR SB,Setda SB,
Dandim 1613/SB, Kapolsek loli, Kadis peternakan, kadis perikanan, kadis parindag, kadis satu pintu, Lurah Padaeweta, Panitia dan pemilik ternak kontes dan undangan.
Untuk diketahui adapun Persyaratan dalam kontes ternak sapi dan kerbau ini yakni ternak Peserta diantaranya, Ternak jantan Sapi dan Kerbau berasal dari Kabupaten Sumba Barat dan status kepemilikan jelas dengan menunjukan KTPT atas namanya sendiri. Sudah dipelihara ternak tersebut minimal 6 ( enam ) bulan Umur ternak Sapi 2,5 – 5 tahun sedangkan ternak Kerbau 3-5 tahun. Ternak tidak dari luar sumba barat, Tidak dalam keadaan sakit, Tidak kebiri/dikastrasi.Ternak dalam keadaan bersih.
Tinggi pundak minimal pada Kerbau.110 cm, Sapi Ongole.118 cm, Sapi peranakan Ongole.124 cm dan Sapi Brahman. 125 cm.
Hadiah yang diperebutkan dalam kontes Sapi dan Kerbau masing-masing Juara 1:20 juta, Juara 2 :15 juta Juara 3 :10 juta Juara 4 :5 juta.(Mus)