Bank NTT Dukung Sektor Pariwisata Lembata, Luncurkan Kartu ‘Ayo Berwisata’

Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata Yakobus Andreas Wuwur.

PORTALNTT.COM, KUPANG – Sebuah terobosan baru lahir di Bumi Lepanbatan. Bank NTT bersama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lembata resmi meluncurkan kartu “Ayo Berwisata”, inovasi yang digadang-gadang bakal jadi game changer dalam mendukung geliat pariwisata daerah.

Kartu ini tidak sekadar kartu biasa. Dengan desain eksklusif dan fitur multifungsi, Ayo Berwisata dapat digunakan sebagai alat pembayaran non-tunai di destinasi wisata. Kartu ini juga mempermudah dalam memperoleh akses informasi destinasi wisata yang ada di Kabupaten Lembata. Semua demi satu tujuan: memudahkan wisatawan dan menghidupkan denyut ekonomi lokal.

Sebagai Bank Milik pemerintah daerah, Bank NTT terus berkomitmen mendukung peningkatan PAD dimana sektor Patiwisata juga merupakan salah satu penyumbang PAD bagi kabupaten Lembata.

Kepala Dinas kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Lembata Yakobus Andreas Wuwur, menegaskan pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat. Oleh karena itu, kehadiran kartu “Ayo Berwisata” diharapkan menjadi instrumen pendukung yang memberikan kemudahan serta nilai tambah bagi para wisatawan.

“Target utama kita, banyak warga juga termasuk ASN berwisata di berbagai destinasi di Kabupaten Lembata agar mendorong tumbuh kembang para pelaku pariwisata dan ekraf di destinasi-destinasi wisata,” ungkap Kadis Yakobus Wuwur pada PortalNTT, Rabu (24/9/2025).

Dengan berwisata ke destinasi wisata, kata Yakobus Wuwur, warga dan ASN akan mendapatkan rasa kebahagiaan, sehingga meningkatkan produktivitas kerja.

“Ini momentum bagi warga dan ASN mengetahui destinasi-destinasi yang ada di Kabupaten Lembata. Karena ada destinasi wisata yang jaraknya tidak jauh dari kota Lewoleba tapi tidak banyak diketahui,” jelasnya.

Tujuan lainnya, kata Yakobus Wuwur, warga dan ASN agar menjadi pelaku pemasaran pariwisata.

“Mereka bisa langsung memanfaatkan media sosial untuk mengupload foto atau video mereka di destinasi wisata, dan juga produk-produk yang ada di sana,” katanya.

Khusus ASN, lanjut Yakobus Wuwur, sesuai edaran Bupati, di minggu kedua dalam bulan mereka diwajibkan berwisata di saat jam kerja.

“Itu kesempatan baik bagi ASN beramai-ramai ada di destinasi-destinasi. Jadi ASN bekerja di destinasi tapi sambil berwisata atau sambil berwisata juga bekerja. Di sana ASN bisa berinteraksi dengan warga, bersosialisasi, bakti sosial, atau mungkin rapat kerja perangkat daerah,” jelas Yakobus Wuwur.

Menurut Yakobus Wuwur target destinasi wisata itu ada 5 milik pemerintah dan 20 desa wisata yang ditetapkan Bupati.

Sementara untuk kartu Ayo Wisata, kata Yakobus Wuwur bisa didapatkan di beberapa tempat pelayanan publik.

“Tahap pertama ada 3000 kartu. Satu kartu harganya Rp 50.000. Bisa digunakan kapan saja ketika mengunjungi destinasi wisata. Jadi kalau tahun ini sampai Desember. Nanti tahun Depan mereka bisa beli dari Januari dan bisa digunakan sampai Desember. Kartunya bisa di dapatkan di beberapa titik seperti di Bank NTT, di Kantor Dinas Kependudukan, di Dinas Pariwisata, Dinas Perijinan dan beberapa tempat lainnya yang mudah dijangkau masyarakat,” tandasnya.

Pimpinan Bank NTT cabang Lewoleba, Egbert Balukh menegaskan, produk ini adalah bukti nyata komitmen bank daerah dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

“Kami ingin pariwisata Lembata bukan hanya jadi cerita, tapi jadi pengalaman yang mudah, modern, dan berkesan. Kartu ini hadir untuk mendukung itu,” ujarnya.

Menurutnya, Bank NTT akan hadir di destinasi-destinasi pariwisata yang ada di Kabupaten Lembata untuk memudahkan masyarakat mengakses layanan keuangan non tunai.

“Bank NTT akan memberikan layanan melayani lebih sungguh sesuai motto kita. Kita akan ada pada semua titik-titik destinasi wisata di Kabupaten Lembata,” tegasnya.

Komentar Anda?

Related posts