PORTALNTT.COM, KUPANG – Pemilihan calon Rektor Undana tahap pertama di Universitas Nusa Cendana (Undana) berlangsung ketat. Dua kandidat utama, Prof Jefri Bale dan Prof Apris, hanya terpaut tipis satu suara dalam proses pemungutan suara di senat universitas.
Hasil perolehan tersebut membuat penentuan akhir tidak bisa dipastikan di tingkat senat. Sesuai mekanisme, keputusan final akan dilakukan pada tahap kedua dan kewenangan berada di tangan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Selisih tipis ini menunjukkan dinamika demokrasi kampus yang berjalan sengit. Apapun keputusan kementerian nantinya, diharapkan tetap berpihak pada visi besar pengembangan Undana sebagai perguruan tinggi negeri dan terbesar di NTT.
Prof. Dr. Ir Jefri S. Bale, ST., M.Eng, mengaku bersyukur karena proses penting di tahap pertama telah dilalui. Ia memberikan selamat kepada kedua calon rektor, Prof. Apris dan Prof. Melki yang telah dipilih oleh anggota senat untuk mengikuti tahapan kedua di kementerian.
“Bagi saya ketika diberi kepercayaan, sesuai visi misi yang saya narasikan bahwa proses tahapan periode pengembangan Undana periode 2026-2030 dan periode kepemimpinan Rektor 2025-2029 adalah transformasi Undana menuju world class locally relevant university,” ungkap Prof. Jefri Bale pada PortalNTT, usai proses pemilihan di Kantor Rektorat Undana, Kamis (25/9/2025).
Ia meyakini Undana akan mendapatkan pemimpin yang telah disepakati oleh seluruh anggota senat dan kementerian.
“Yang pastinya Tuhan berkenan atas pemimpin yang baru bagi Undana,” tandas Prof Jefri Bale, wakil Rektor IV.
Prof. Dr. Apris Adu, S.Pt., M.Kes, mengatakan membangun Undana harus sesuai kebutuhan. Mahasiswa sebagai staekholder utama sehingga harus berkolaborasi dengan semua untuk mewujudkan visi misi yang ada.
“Kita masih menunggu tahap kedua, karena menteri adalah bagian yang paling penting memberikan suaranya 35 persen,” ungkap Prof. Apris.
Sementara itu Dr. Hamzah H. Wulakada, mengaku bersyukur karena para senat sudah mengunakan hak pilihnya dengan cerdas dan bijaksana.
“Saya yakin beliau bertiga representatif dan layak dilanjutkan prosesnya untuk memilih satu pengganti Prof Max Sanam. Bagus ide-ide mereka. Saya tahu asas tahu diri dan politik etis yang dipakai. Apapun tradisi ini harus kita jaga ke depan. Politik cerdas, politik etis, mengesampingkan politik primordial, pilihan yang tidak rasional, emosional, jangan lagi dipakai untuk ke depan. Itulah kenapa saya hadir di sini, bahwa Undana sudah rasional,” ungkap Doktor Hamzah.
Doktor Hamzah mengakui sudah saatnya semua pihak di Undana harus saling membantu, menjemput bola agar kebijakan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, dunia usaha dan masyarakat bisa jalan sama-sama.
“Selama ini kita seperti berdiri di luar pagar, sudah saatnya kita harus saling membantu. Undana boleh terbang menjulang tinggi, tapi kaki harus tetap mengakar kuat. Kasihan masyarakat di sekitar wilayah kita,” ungkapnya singkat.
Total suara senat 61 dan yang hadir saat pemilihan 58 orang.
Berikut hasil pemilihan Empat bakal calon Rektor Undana periode 2025-2029:
1. Prof. Dr. Ir Jefri S. Bale, ST., M.Eng – 24 suara
2. Prof. Dr. Apris Adu, S.Pt., M.Kes – 25 suara
3. Prof. Dr. Drs. Melkisedek Taneo, M.Si. – 6 suara
4. Dr. Hamzah H. Wulakada – 1 suara.
5.Tidak sah – 2 suara
Dari perolehan hasil ini urutan 1 – 3, akan mengikuti pemilihan tahap kedua bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia.