PORTALNTT.COM, LARANTUKA – Bencana alam erupsi GunungLewotobi Laki-Laki di Flores Timur sudah berlangsung lebihdari satu minggu. Sejumlah warga masyarakat yang terdampak Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki mengungsi di pos-pos pengungsian yang didirikan pemerintah daerah setempat.
Malangnya, mereka juga mengalami kesulitan mendapatkan sandang dan kebutuhan pangan untuk kebutuhansehari-hari selama di pos pengungsian. Karena tak bisabekerja di kebun, mereka pun tidak bisa memperolehpendapatan sama sekali.
Melihat kondisi tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Maumerebersama BPJS Kesehatan Kedeputian Wilayah XI yang membawahi regional Bali, NTT dan NTB tergerak untuk turutmeringankan beban masyarakat yang terdampak bencana alamErupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki tersebut, melalui kegiatanpenyerahan bantuan sembako. Kepala BPJS Kesehatan Cabang Maumere, I Gusti Ngurah Arie Mayanugraha menuturkan bahwa bantuan tersebut dikumpulkan secarasukarela oleh Duta BPJS Kesehatan.
“Hal ini merupakan salah satu bentuk kepedulian duta BPJS Kesehatan kepada warga masyarakat yang terdampak ErupsiGunung Lewotobi Laki-Laki yang saat ini mengalamikesulitan. Apalagi sebagian besar aktivitas perekonomian di lokasi tersebut terhenti akibat erupsi. Dana sukarela yang telah terkumpul dari Duta BPJS Kesehatan, kami salurkandalam bentuk bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhanpangan dasar warga setempat, seperti beras, mie instan, telur, air minum, susu, sabun, dan kebutuhan lainnya. Denganbantuan sembako tersebut, diharapkan dapat sedikitmeringankan beban para pengungsi di sana,” ujar Arie, Selasa (16/01).
Arie menyampaikan, bantuan tersebut diserahkan langsungoleh Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Flores Timur, Yuliana Kristina Germana Kerans kepada posko utama milikPemerintah Kabupaten Flores Timur pada Kamis (11/01). Arie pun menyampaikan bantuan ini merupakan bentuk perhatianDuta BPJS Kesehatan kepada masyarakat yang terkenadampak bencana Gunung Lewotobi Laki-Laki, termasuk di dalamnya termasuk peserta JKN.
“Penyerahan bantuan ini dilakukan langsung kepada poskobantuan tersebut agar lebih cepat dan akurat untukpengelolaan dan distribusinya kepada warga yang mengungsi. Selain itu, kami yakin Pemerintah Kabupaten Flores Timur pasti lebih tahu mana warga masyarakat di wilayah merekayang belum mendapatkan bantuan, sehingga bantuan tersebutbisa disalurkan tepat sasaran,” ujar Arie.
Menurut Arie, sebagai penyelenggara Program JKN, BPJS Kesehatan berupaya merangkul masyarakat untukmelestarikan budaya gotong royong. Bukan hanya gotong royong dalam membantu korban bencana, namun juga dalamhal bergotong royong membantu sesama melalui Program JKN. Dalam program tersebut, peserta yang sehat bergotongroyong membantu membayari biaya pelayanan kesehatanpeserta yang sakit.
“Meskipun mungkin bantuan ini tidak terlalu besar, namunharapan kami bantuan tulus ini dapat diterima dan bermanfaatdengan optimal bagi masyarakat yang terdampak bencana. Kami juga berharap, semoga masyarakat segera pulihsehingga dapat beraktivitas kembali secara normal,” ungkap Arie.
Salah satu perwakilan pos penerima bantuan PemerintahDaerah Kabupaten Flores Timur, Paulus Petalamenyampaikan rasa terima kasih kepada BPJS Kesehatan atasperhatian yang telah diberikan kepada warga yang terdampakerupsi Gunung Lewotobi Laki-laki. Ia menyampaikan bahwamasih banyak warga masyarakat yang mengungsi sampai saat ini.
“Terima kasih kami ucapkan kepada BPJS Kesehatan atasbantuan yang diberikan. Bantuan ini sangat bermanfaat bagiwarga masyarakat yang terdampak. Karena sampai dengansaat ini 6.568 jiwa masih mengungsi di pos-pos pengungsian. Mereka pun tidak bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhansehari-hari dan bantuan ini sangat membantu. Sekali lagiterima kasih kepada BPJS Kesehatan,” ujar Paulus yang juga menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Flores Timur. (gt/si)