PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Penghormatan secara adat selalu dilakukan bagi para pejabat pemerintah yang hadir, apalagi acara-acara adat yang masih lestari dipertahankan masyarakat di daerah. Hal ini menunjukkan rasa hormat dan pengakuan masyarakat terhadap pejabat sebagai perpanjangan tangan dan penyelenggara pemerintah di daerah.
Namun ada yang menarik di kegiatan budaya pacuan kuda pada hari, Jumat, (30/06/2017) di Nggenioen desa Lidor kecamatan Rote Barat Laut dimana momen budaya tersebut dibuka langsung Bupati Rote Ndao Drs.Lens Haning dan ketua DPRD Alfred Saudila akan tetapi kedua pejabat tertinggi di pulau terselatan Indonesia tersebut tidak mendapat sambutan secara adat dari peserta pacuan dan masyarakat desa setempat, entah apa alasannya.
Melihat kondisi ini, Nimbrot seorang warga di desa itu kepada PortalNTT mengatakan dirinya merasa kecewa karena seorang Bupati dan ketua DPRD tidak mendapat sambutan secara adat, dimana seharusnya kedua pejabat tersebut mendapat penghormatan adat apa lagi kata Dia, ini acara adat.
“Mungkin saja peserta pacuan kuda tidak suka dengan kehadiran kedua kader partai Nasdem tersebut apalagi sebelumnya ketua DPRD Alfred saudila memberikan informasi bahwa dinas pariwisata bersedia membantu Rp. 10 juta untuk kegiatan lomba namun tidak ada realisasinya dan akhirnya biaya perlombaan atas swadaya masyarakat,” katanya bernada kecewa.
Informasi yang dihimpun dari sejumlah masyarakat yang hadir saat itu, mengaku kecewa terhadap pemerintah, pasalnya janji untuk memberikan sumbangan dana tidak direalisasikan. Hal ini yang membuat seluruh peserta dan penyelenggara enggan memberikan penyambutan bagi kedua pejabat Negara tersebut.
Pantauan portalNTT setelah tiba di lokasi Bupati dan ketua DPRD menuju rumah milik Fredik Nalle dan sekitar 30 menit mereka kembali ke lokasi dan Bupati Lens Haning dan ketua DPRD Alfred Saudila sempat menunggang kuda pacuan namun sayangnya tidak ada sambutan pembukaan dari kedua pejabat tersebut dan setelah menunggang kuda mereka langsung pulang. (Nadus)