PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Pengadaan 368 reit batu karang untuk lokasi pagar persawahan petani Desa Lidor, Kecamatan Rote Barat Laut yang didanai dari dana Desa telah melawati batas waktu perjanjiann kontrak tapi baru sekitar 343 reit di lokasi proyek dan masih kurang sekitar 25 reit, demikian diungkapkan Dominggus Fanggi ketika di konfirmasi PortalNTT di Baa, Kamis(17/11/2016).
Menurut Dominggus Fanggi dirinya bukan kontraktor karena berprofesi sebagai PNS, tapi ia mengakui dirinya berada di lokasi proyek karena mobil truknya disewa oleh kontraktor Johanis Solo untuk pengangkutan batu karang tersebut.
Dominggus Fanggi menjelaskan perjanjian kontrak pengadaan bahan material tersebut batas tanggal 25 Oktober 2016 tapi sampai batas tersebut, bahan material belum lengkap karena ada persoalan teknis dan biasanya terlambat seperti itu dikenai sanksi namum tergantung pertimbangan panitia dan kontraktor dan sebenarnya tidak ada masalah tapi ada masyarakat yang keberatan
“Ada sebagian batu karang berada di lokasi persawahan pribadi seorang kepala urusan dan yang bersangkutan menyuruh PortalNTT untuk mempertanyakan pagu anggaran proyek tersebut ke tim pengelola kegiatan (TPK) dan sang kontraktor,” ujarnya.
Kontraktor Johanis Solo ketika di konfirmasi via telepon kamis (17/11/2016) mengakui dirinya pemenang tender proyek dana desa di desa Lidor dan ia berjanji keesokan harinya Jumat (18/11/2016) baru bertemu dengan PortalNTT untuk menjelasakan secara detail masalah pengelolaan dana desa tersebut, namun sampai berita ini diturunkan, kontraktor yang diketahui berdomisili di Desa Oelua tersebut belum memenuhi janji manisnya.
Tim pengelola kegiatan (TPK), Daniel Foes (anak kandung dari Pj kades Lidor, Adrianus J Foes ) ketika dikonfirmasi via telepon tidak merespon.
Informasi yang berhasil dihimpun PortalNTT, pengelolaan dana desa diduga diselewengkan karena dicurigai adanya bagi-bagi jatah bahan material untuk orang terdekat kepala Desa, TPK dan kontraktor. (Nasa)
Komentar Anda?
