PORTALNTT.COM, KUPANG – Badan pengurus Forum Operator Pendataan Pendidikan Seluruh Indonesia (FOPPSI) Provinsi Nusa Tenggara Timur resmi dilantik Ketua Umum FOPPSI, Basuki Rahmat, di aula Asrama Haji Kupang, Senin 12 Desember 2016.
Pelantikan badan pengurus FOPPSI ini ditandai dengan pembacaan surat keputusan, lalu diikuti dengan penandatanganan berita acara pelantikan dan penyerahan bendera organisasi dari Ketua Umum, Basuki Rahmat, kepada Ketua FOPPSI NTT, Farida Hanum, S.Pd.
(Baca juga: FOPPSI NTT Gelar Musker dan Bimtek di Kupang)
Farida Hanum Ketua FOPPSI NTT, usai dilantik mengatakan perjuangannya bersama-sama dengan seluruh pengurus yang tersebar hampir di seluruh kabupaten/kota di NTT sangat luar biasa.
“Awalnya saya merasa ragu untuk mengembangkan organisasi ini di NTT, apalagi latar belakang saya sebagai orang dari luar NTT melihat begitu sulitnya mengembangkan organisasi ini, apalagi dengan kondisi geografis NTT yang seperti ini. Banyak sekali tantangan yang saya hadapi, bahkan sempat putus asa, Tapi berkat dukungan dari teman-teman, khusunya dari ketua umum dan jajaran pengurus pusat, akhirnya saya yakin dan percaya akan mampu mengembangkan organisasi ini,” kata Farida yang disambut tepuk tangan dari seluruh peserta yang hadir.
Menurutnya, tugas dan tanggungjawab yang besar ini tentu akan semakin ringan jika di dukung oleh badan pengurus dan semua anggota FOPPSI.
“Tugas kita bukan berakhir setelah pelantikan ini, masih banyak tugas yang akan kita jalankan nanti. Mari kita sama-sama untuk bergandeng tangan dan membesarkan FOPPSI di NTT,” tandas Farida.
Sebagai ketua, Farida mengakui, telah menyiapkan berbagai program kerja selama tiga tahun masa kepemimpinannya.
“Tahun 2017, saya akan meberikan program-program ke setiap kabupaten/kota untuk konsolidasi guna meyakinkan dinas-dinas pendidikan yang ada bahwa forum ini adalah forum yang sangat luar biasa, karena ketepatan dan keakuratan data merupakan visi dan misi organisasi yang akan dijalankan,” tegasnya.
Selain itu juga, lanjut Farida, Ia akan terus berkoordinasi untuk memperjuangkan nasib dari tenaga-tenaga operator yang notabene masih belum diperhatikan kesejahteraannya.
“Kita tahu bahwa, banyak tenaga operator yang memiliki kesulitan. Kebetulan ada perwakilan dari kementrian dan provinsi. Untuk itu kami berharap dukungan dari pemerintah untuk memperjuangkan nasib para tenaga operator,” pintanya. (Jefri)