PORTALNTT.COM, KUPANG – Gubernur NTT Frans Lebu Raya mengaku NTT sangat butuh pengusaha. Pasalnya prosentasi jumlah pengusaha di NTT hanya 0,7 % dari jumlah penduduk yang ada. Hal ini disampaikan Lebu Raya saat menerima pengurus HIPMI NTT (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) di ruang kerjanya, Rabu (26/10/2016).
Menurut Lebu Raya, sebagai pemerintah daerah, Dia sangat respek memback up pengusaha lokal agar tidak tergilas oleh perkembangan jaman dan persaingan dai luar.
“Seperti tender E-proc belum boleh dilakukan sebelum pengusaha lokal siap dan di tahun ketiga baru dilaksanakan karena SDM pengusaha lokal sudah bisa bersaing serta BUMN dilarang menggarap proyek di bawah Rp 50 M,” katanya.
Dia juga memaparkan tentang 7 buah bendungan raksasa sesuai dengan janji Presiden Jokowi di NTT yaitu Bendungan Raknamo, Bendungan Rotiklot, PLBN Wini, Motaain, Motamasin, Bendungan di Sikka dan Ngada. Untuk itu peran pengusaha lokal harus benar-benar dimaksimalkan secara baik.
Sementara itu Ketua HIPMI NTT, Fahmi Abdullah mengaku baru pertama kali terjadi dalam sejarah pengusaha muda Indonesia diajak diskusi oleh kepala daerah kurang lebih 3 jam.
“Bagaimana NTT ke depan, kita butuh pemimpin yang respek seperti bapak Gubernur Frans Lebu raya. Semoga semua kepala daerah di NTT bisa mencontoh gaya kepemimpinan beliau,” tandasnya.
Fahmi mengatakan, hal ini pratanda bahwa Gubernur mengamati dan mengikuti sepak terjang anak muda NTT agar berjiwa enterpreanurship.
“Kedatangan kami ini juga sekaligus meminta kesediaan Gubernur untuk membuka kegiatan Diklatda dan Rakerda BPD HIPMI NTT,” ujarnya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Ketua Umum Fahmi Abdullah, Ketua Badan Pertimbangan BPD HIPMI NTT, Inyo Anggrek, Ketua OKK Denny Salean, Ketua SC Diklatda/Rakerda Fabianus Banase, Ketua OC Arthur Lay, Korwil Sabu, Rote, Alor, Rudy Rikoni, Ketua Kompartement, Bunga R Fitriana. (Jefri)
Komentar Anda?
