PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Menanggapi aduan masyarakat terkait adanya Jembatan yang rusak berat di Dusun Susioen, Desa Fatelilo, Kec. Pantai Baru. Hingga akhirnya Anggota DPRD Rote Ndao pun melakukan kunjungan kerja ke lokasi jembatan rusak tersebut pada, Sabtu (5/12/2020), Pemerintah Rote Ndao pun menyatakan akan segera perbaiki Jembatan tersebut di awal tahun 2021.
Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Rote Ndao, Paulina Haning – Bullu, SE melalui Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Dinas PUPR) Kab. Rote Ndao, Dominggus Modok, ST, MT.
Saat di konfirmasi oleh media ini di ruang kerjanya di Kantor Dinas PUPR Kab. Rote Ndao, Dominggus menjelaskan bahwa pihaknya juga sudah meninjau langsung keadaan jembatan tersebut dan setelah menghitung kerusakannya, perbaikan jembatan itu akan dikerjakan pada awal Tahun 2021 nanti.
“Setelah dapat informasinya, Tim Teknis kami dengan pihak BPBD Rote juga sudah tinjau langsung Jembatan rusak itu dan Kami juga sudah sampaikan pada Bupati. Karna sudah di penghujung tahun, jadi nanti dikerjakan di awal tahun dengan anggaran dari Dana Tanggap Darurat,” tegas Dominggus menjelaskan.
Sementara itu, Kepala Seksi Pembangunan, Peningkatan Jalan dan Jembatan Dinas PUPR Rote Ndao, yakni Joni Adu yang juga adalah salah Tim Teknis dari Dinas PUPR Rote Ndao yang turut meninjau langsung keadaan jembatan rusak di Desa Fatelilo itu menjelaskan pada media ini bahwa Jembatan Rusak itu sudah tidak bisa di rehab hingga harus di bongkar dan di bangun baru lagi.
“Saya diperintah bersama dengan beberapa staf turun ke lokasi pada tanggal 7 Desember 2020, untuk melihat dan mengidentifikasi kerusakanny, dan hasilnya jembatan tersebut tidak bisa di rehab, karna abutment jembatan bagian barat sudah rusak berat. oleh karna itu harus di bongkar keseluruhan dan di bangun baru,” ungkap Joni Adu.
“Kami telah membuat RAB (Rencana Anggaran Biaya) sesuai dengan panjang jembatan 15 meter dengan harga satuan permeter sebesar Rp, 140.000.000. Jadi total biaya yg di perlukan sebesar Rp, 2.100.000.000,” lanjut Joni Adu menjelaskan.
Menanggapi Hal tersebut, Anggota DPRD Rote Ndao, Feky M Boelan, SE yang waktu itu kunker (Kunjungan Kerja) ke lokasi jembatan itu mengapresiasi kinerja Pemda Rote Ndao yang sudah cepat tanggap pada hasil kunker mereka.
“Kita apresiasi Pemda Karna merespon cepat. Kita berharap nanti bisa segera dilakukan perbaikan agar masyarakat bisa kembali beraktifitas normal,” pungkas Feky Boelan pada media ini.
Senada dengan Feky, Wakil Ketua DPRD Rote Ndao yakni Paulus Henuk,SH juga turut mengapresiasi langkah Pemda Rote Ndao yang cepat tanggap pada kondisi Jembatan Rusak di Desa Fatelilo tersebut.
“Kita perlu apresiasi respon cepat Pemda setelah kunker DPRD. Kalau Pemda sudah hitung anggarannya maka harus diajukan ke DPRD, minimal diberitahukan kalau masuk kategori bencana dan mau gunakan dana tanggap darurat. Setelah itu akan ditampung dalam APBD Perubahan 2021,” ungkap Paulus Henuk.
“Kita harapkan perhitungan anggaran efektif dan efisien, mulai dari Perencanaan dan Pelaksanaannya perlu diawasi oleh PU dan Konsultan Pengawas secara detail sehingga kontraktor yang mengerjakan jangan asal-asalan dan akhirnya mengorbankan kualitas. kalau pekerjaan dilakukan tanpa perencanaan yang baik dan perlu diperbaiki terus maka Ketidakadilan terus terjadi akibat tidak meratanya pembangunan di seluruh daerah Rote Ndao,” lanjut Paulus Henuk, menegaskan.
Paulus Henuk berharap agar Pemda Rote juga perlu memperhatikan
anggaran pembangunan agar banyak wilayah di Rote Ndao yang belum disentuh oleh Pembangunan bisa di jangkau oleh Pemda Rote Ndao.
Untuk diketahui, Jembatan yang rusak berat ini adalah penghubung antara Dusun Susioen dan Dusun Lelilo di Desa Fatelilo dan sudah di bangun dari tahun 2010 lalu menggunakan Dana Program Nasional Perdesaan Mandiri atau disingkat PNPM.
Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali