PORTALNTT.COM, LEMBATA – Kasus dugaan pengeroyokan oleh oknum anggota TNI di Lembata menemukan titik terang (Jalan Damai) di mana kedua belah pihak antara TNI dalam hal ini koramil 03 Lewoleba dan keluarga korban yakni Donatus Asan Lamablawa (22 thn) dan Nasrudin Syarif (39 thn) di Makoramil 1624-03/Lewoleba menemukan titik terang atau tempuh jalan damai.
Proses penempuhan jalan damai dilakukan dengan penandatanganan pernyataan perdamaian antara kedua korban dengan Dandim 1624/Flotim disaksikan oleh Kasi Pers Korem 161/Wirasakti, Kolonel CAJ. Drs. T Christian L. Bengngu. STh. MM, Dandim 1624/Flotim, Letkol Czi. Imanda Setyawan, S.T., M.I.P., Danramil 1624-03/Lewoleba Mayor Chb Ikhsan, Dansubdenpom IX/1-1 Ende Lettu Cpm Stefanus Kopong Ola, Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten, Kasat Intel Polres Lembata, IPDA Ale Djendo, anggota DPRD Lembata, Frid Tukan dan undangan lain.
Komandan Resor Militer (Danrem) 161/Wirasakti Kupang, Brigen TNI Samuel Petrus Hehakaya yang diwakili oleh Kasi Pers Korem 161/Wirasakti, Kolonel CAJ. Drs. T Christian L. Bengngu. STh. MM kepada wartawan di rumah korban (Wangatoa), Rabu (11/11/2020) malam menegaskan, anggota yang bersalah harus di hukum.
“Semoga dengan ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Sekali lagi kami tegaskan bahwa kami tidak main-main dalam penegakan hukum. Anggota yang bersalah harus di hukum,” ungkapnya.
Lanjutnya, apabila ada anggota yang berprestasi harus diberikan penghargaan.
“Jadi terus terang saya selaku pembina personalia ditunjuk oleh komandan korem secara langsung untuk mewakili beliau di sini akan menjalankan perintah dan amanah beliau sesuai dengan tugas dan tanggung jawab saya sebagai kepala seksi personalia korem 161 Wirasakti. Kami tidak akan memandang bulu, siapa yang bersalah harus di hukum, siapa yang berprestasi harus diberikan penghargaan,” tegasnya.
Dirinya berharap, ke depan antara warga dan TNI tetap bersinergi.
“Kami tidak akan toleransi kalau ada pelanggaran-pelanggaran hukum yang dilakukan oleh anggota kami. Kami juga meminta terima kasih kepada pihak keluarga yang sudah mau menerima kami walaupun awalnya pedih akhirnya kita bersahabat. Kita sebagai keluarga besar TNI AD berharap ini semua menjadi pelajaran berarti bagi kita semua,” tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Direktur LBH Sikap Lembata, Jufrians Lamblawa
S.H, M.H sekaligus keluarga korban mengucapkan terima kasih kepada perwakilan Danrem 161/WS yang sudah datang melihat langsung kondisi korban, Anso dan Asri yang dipukul pada beberapa hari lalu di maskas Koramil 03 Lewoleba.
“Peristiwa itu tentu sebagai keluarga dan pegiat hukum kami sangat bersyukur karena tentara bisa memfasilitasi untuk melakukan perdamaian,” katanya.
Dikatakannya, tindakan yang di lakukan malam hari ini merupakan Wujud dari kepedulian TNI AD bagaimana bermanunggal dengan rakyat.
“Bagi kami ini sebuah penghargaan dan prestasi yang luar biasa. Mudah-mudahan dengan peristiwa ini menjadi pembelajaran bagi semua terutama bagi adik-adik yang baru lulus TNI kemudian bagi Ade Asno dan Kaka Nas juga mungkin dengan peristiwa ini menjadi hal berharga dan pelajaran di masa-masa yang akan datang. Mudah-mudahan silahturahmi ini tidak habis di sini, dengan peristiwa ini semakin rekat hubungan kita,” pungkasnya.
Penulis: Wilibaldus Kali
Editor: Jefri Tapobali