PORTALNTT.COM, MAUMERE – Banyak sekali polemik yang terjadi dengan rencana pemerintah di bawah kepemimpinan Bupati Sikka Drs Yoseph Ansar Rera dan Wakil Bupati Sikka Drs Poulus nong susar yang mengganggaran dana untuk pembangunan gedung kantor Bupati Sikka sebesar 42 Miliar Sehingga membuat anggota DPRD Kabupaten Sikka sekaligus Politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sikka Yoseph Karmianto Eri secara tegas menolak pembangunan gedung kantor bupati Sikka karena baginya kesejaheraan rakyat Kabupaten Sikka tidak di ukur dengan pembangunan gedung Kantor Bupati Sikka
“Saat ini kondisi ekonomi di Kabupaten Sikka sedang sulit. masih banyak masalah lain yang harus didahulukan seperti pembangunan infrastruktur jalan,air dan listrik,” tegas Yoseph saat ditemui PortalNTT di Kantor DPRD Kabupaten Sikka, Selasa (12/07/2016).
“Bukannya kita menganggarkan dana begitu besar untuk pembangunan gedung baru kantor bupati Sikka sebab kesejaheraan rakyat kita bukan di ukur dengan pembangunan gedung itu,” tambahnya.
Baginya Pemerintah di bawah kepemimpinan bupati Sikka Drs,Yoseph Ansar Rera lebih baik fokus anggarannya untuk mengurus tiga sektor unggulannya seperti di sektor pariwisata, pertanian sub sektor perkebunan serta sektor kelautan dan perikanan.
“Kami dari awal dalam pembahasan anggaran menolak pembangunan gedung Kantor Bupati Sikka karena gedung kantor bupati sikka yang dipakai sekarang masih layak di gunakan,“ kata ketua DPD Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Menurutnya, Pemerintahan Bupati Drs Yosep Ansar Rera tidak serius mengurus sektor unggulannya sehingga RPJMD asal jadi sekaligus tidak disiapkan dengan baik karena kesejateraan rakyat di kabupaten Sikka di ukur dengan 3 sektor unggulan pemerintah sekarang bukan dengan gedung baru.
Ia melanjutkan dana pembangunan kantor bupati Sikka sesuai dengan MOU di bulan desember 2015 sebesar 30 miliar untuk tahun anggaran 2016 tetapi akan dilakukan perubahan MOU untuk tahun anggaran 2017 sebesar 42 miliar dengan model multiyears dalam pembangunan apalagi diminta penambahan anggaran dengan melakukan perubahan MOU.
Sementara itu salah satu warga masyarakat Kelurahan Waioti Hironimus Jono mengatakan pembangunan gedung baru kantor bupati Sikka belum saat untuk dilakukan sekarang karena gedung yang digunakan sekarang masih dalam kondisi baik.
Ia berharap agar anggaran yang digunakan untuk pembangunan gedung baru bisa dibatalkan dan bisa dilihkan untuk pembangunan infrakstrukur yang lain seperi pendidikan, kesehatan dan lain-lain.
“Seandainya kita memiliki gedung yang bagus tetapi masyarakat kita masih miskin itu juga memalukan sekali, ” ujar buruh toko ini. (An)