PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Koperasi Kredit (Kopdit) Swasti Sari Cabang Kupang dan Kelompok Tani di desa Noelbaki mengadakan panen raya hasil kerja sama, Selasa (10/11/2020).
Manager Swasti Sari Cabang Kupang, Marselus Tapobali usai melaksanakan kegiatan panen raya, kepada media ini mengatakan, kegiatan ini merupakan hasil kerja sama antara kopdit Swasti sari dan juga kelompok tani yang ada di Noelbaki.
“Juga mitra yang kita yang terjalin yaitu Nufam dan roda tani. Kegiatan sektoril dari kopdit Swasti sari sebagai bentuk pemberdayaan kepada masyarakat atau anggota kopdit Swasti sari,” ungkap mantan manager Swasti Sari Cabang Oesao ini.
Dijelaskannya, untuk hari ini komoditi yang diexplor paling utama di sini adalah padi.
“Mayoritas padi merah. Istilah di pasaran beras merah,” terangnya.
Untuk luas lahan, jelas Ardy sapaan akrabnya, sekitar lebih dari 100 ha.
“Namun yang digarap tidak semua karena dalam periode panen untuk musim sekarang terkendala dengan air. Air kurang, jadi tidak semua lahan mereka garap,” jelasnya.
Terkait Mitra dengan kelompok tani, pria berdarah Lembata ini menjelaskan, sudah berjalan 1 tahun.
“Ini periode tanam pertama dan kita sama-sama berkomitmen di tahun-tahun berikutnya kita sama-sama tingkatkan agar lebih baik lagi,” tegasnya.
Dikatakannya, bentuk kerja sama kopdit Swasti sari dengan petani ini, dari pihak Swasti sari menyediakan modal.
“Selain modal kami juga menyediakan pasar, karena di Swasti sari sendiri sudah memiliki unit usaha yang namanya swasti Sari mart. Jadi beras-beras merah hasil panen ini akan kami bantu pasarkan melalui Swasti Sari mart dan juga mitra Swasti sari lainnya. Swasti sari lembaga yang cukup besar dan dikenal di mana-mana, dengan jaringan ini kita membantu petani memasarkan hasil produksinya. Tujuan Swasti sari pada prinsipnya adalah mensejahterakan anggota dalam hal sektoril di bidang pertanian tentunya para petani harus sejahterah,” imbuhnya.
Alfonsus Wola, anggota Roda Tani mengatakan, Roda tani bermitra dengan petani sudah dibangun sejak 2008.
“Latar belakangnya kami (Roda Tani) menyediakan benih, pupuk dan pestisida,” tukas Alfonsus.
Dikatakannya, dilihat dari kebutuhan petani, kendalanya di benih, pupuk dan pestisida.
“Itu yang melatarbelakangi kami untuk mengadakan terobosan menjadi penyedia untuk kebutuhan petani. Selain kami penyedia barang, kami juga menyediakan jasa pendampingan seperti teman-teman dari Nufam. Sejauh ini yang kami lihat bahwa, petani sangat bersyukur karena kehadiran kami, karena selain penyedia barang, kami juga menyediakan jasa. Inikan sudah kerja sama antara Swasti sari dan nufam dan roda tani,” katanya.
Dia berharap kerja sama yang sudah berjalan selama ini, kesempatan ini jangan di sia-siakan.
“Kita sudah berjalan sejauh ini antara roda tani, kelompok tani dan Nufam, komplitlah. Kami berharap kesempatan ini jangan sia-siakan. Mari kita bangun terus-terus agar bisa jadi Pioner ke depannya,” harapnya.
Sementara, Ketua kelompok tani usaha bersama Noelbaki, Oktori Gasper mengatakan, mitra yang terlibat aktif adalah kelompok tani dan P3A yang mengatur air, sesudah itu pendampingan dari Nufom dan dari roda tani yang ada keterkaitan dengan benih dan obat-obatan.
“Dari Swasti sari menyediakan modal sektoril khususnya Budi daya tanam padi. Kami sangat senang dan bersyukur karena selama empat bulan ini, perjuangan kami tidak sia-sia. Yang dikembangkan ini khususnya beras merah dalam rangka pelayanan bagi peminat-peminat khusus,” tutupnya. (Red)