NTT Defisit Ternak, Ardi Kalelena: Pemerintah Harus Hati-hati
PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Era pemerintahan Presiden Jokowi menetapkan propinsi NTT sebagai salah satu sentra produksi ternak sapi potong dalam memenuhi kebutuhan daging sapi nasional melalui program tol maritim. Sejak tahun 2015 telah dioperasikan pemerintah berupa kapal pengangkut ternak bersubsidi dari NTT. Namun Ardi Kalelena Anggota Komisi IV DPRD NTT yang membidangi peternakan mengatakan Pemda NTT harus hati-hati mengelolah sumberdaya ternak sapi yang ada.
“NTT masih defisit ternak sapi sampai saat ini,” tutur Ardi kepada media ini melalui telpon seluler, Minggu (27/8/2017).
Menurut Ardi, dulu NTT dikenal gudang ternak, namun setelah tahun 2000 terjadi penurunan populasi sapi mencapai 49,68%, kemudian kenaikan populasi hanya 3,60% per tahun.
“Meskipun tahun 2011 ada kenaikan populasi 22,82% dan berkontribusi 4,79 terhadap populasi sapi nasional tapi belum mampu menyamai laju kehilangan populasi ternak yang telah terjadi,” jelas Ardi yang juga mantan Anggota DPRD Kota Kupang.
Lanjutt Ardi, NTT masih defisit ternak karena kematian anak sapi saja mencapai 40 persen per tahun tidak sebanding kelahiran anak yang hanya 44,33 persen per tahun, tambah lagi kematian induk 20 persen per tahun.
“Untuk itu, Pemda NTT harus hati-hati mengantarpulaukan sapi keluar NTT karena reproduksi sapi NTT masih rendah. Jangan sampai dikemudian hari NTT benar-benar defisit sapi,” jelas politisi Partai Demokrat ini. (Tim)
