PORTALNTT.COM, KUPANG – Pengamat Ekonomi Universitas Katolik Widya Mandiri (Unika) Kupang Dr. Thomas Ola Langodai menilai sosok Bupati Sabu Raijau Marthen Dira Tome yang digadang-gadang sebagai Bakal Calon Gubernur NTT merupakan sosok seorang pemimpin masa depan yang berintegritas tinggi.
“Dari sekian banya kandidat bakal calon Gubernur yang mempunyai integritas tinggi yakni Pak Marthen Dira Tome,” katanya kepada PortalNTT melalui sambungan telephone, Sabtu (06/07).
Dikatakan Thomas, Dari seluruh bakal calon Gubernur NTT semuanya memiliki aspek idealisme dan kreatifitas namun tidak semua memiliki aspek Inovatif.
“Dari seluruh bakal calon Gubernur NTT yang muncul dipermukaan, yang kita lihat di media sosial salah satunya Pak Merthen Dira Tome, semua bakal calon punya aspek idealisme dan integritas tetapi tidak memiliki aspek inofatif, aspek Inovatif hanya ada pada Marthen Dira Tome,” ujar Thomas.
Thomas menjelaskan, aspek Inovatif Merupakan sebuah idea tau gagasan membangun sebuah daerah dan semua bakal calon mempunyai kreatifitas tetapi hanya sedikit orang yang sampai pada Inovatif.
“Inovatif itu semua ide untuk membangun daerahnya, semua punya kreatifitas tetapi hanya sedikit orang yang sampai pada Inovatif yang menyangkut pada kebutuhan-kebutuhan masyarakat itu hanya ada pada seorang Marthen Dira Tome,” jelas Bakal Calon Wakil Bupati Lembata ini.
Pria Kelahiran Lembata ini mengungkapkan, sosok Marthen Dira Tome dengan terobosan atau keberanian mengambil sebuah resiko membangun sebuah daerah atau kabupaten baru dengan berlandasan kepada komprehensif.
“Bagaimana mengemas sebuah daerah yang penghasil garam terbesar itu baru ada di Marthen Dira Tome di sabu raijua,” ungkapnya.
Dengan demikian, berdasarkan pikirannya, Kabupaten Sabu Raijua adalah sebuah kabupaten yang sangat berkembang seperti hasil-hasil yang telah dicapai seorang Marthen.
“Kalau dalam pikiran saya, selain garam juga air kemasan, belum lagi kita hitung produk-produk lain seperti kemasan gula sabu, industr kecil seperi rumput laut, jambu mente dan sebagainya, kita hanya fokus pada 2 hal besar dulu, air dalam kemasan dan garam. Industry garam sekarang sudah sampai pada level nasional, kini industri air kemasan yang tengah dirintis. Suatu saat sabu raijua itu akan menjadi daerah otonom yang mempunyai pendapatan asli daerah yang melampuhui sebuah kabupaten kota bahkan provinsi. Sehingga suatu saat bisa saja mengespor garam ke luar negeri, kebutuhan garam nasional sekarang tiggi sekali,” jelas Thomas. (Yos Atu)