Pesparani Kedua Harus Menjadi Momentum Kebangkitan Toleransi dari NTT Untuk Nusantara

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur akan menjadi tuan rumah penyelenggaraan Pesta Paduan Suara Gerejani (Pesparani) nasional kedua yang digelar bulan Oktober 2020 mendatang.

Sebagai tuan rumah, panitia telah melakukan berbagai persiapan-persiapan demi menyukseskan acara ini.

Read More

banner 300250

Gubernur NTT, Viktor B. Laiskodat menyadari betul momentum ini merupakan peristiwa besar, yang akan dikenang sampai 50 tahun mendatang.

Hal ini tentunya harus didukung oleh berbagai pihak karena NTT yang dijuluki Nusa Tertinggi Tolernsinya harus mewujudkan semangat toleransi untuk Nusantara.

Langkah awal, Gubernur Viktor dengan menunjuk Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Jamaludin Ahmad sebagai Ketua Panitia Pesparani kedua.

Ketua PWNU NTT, Jamaludin Ahmad yang juga asisten I Setda Bidang Pemerintahan Sekretariat Daerah NTT, mengaku ketika menerima tanggungjawab ketua panitia ada banyak pihak yang bertentangan menganggap hal ini sebagai sesuatu yang tidak biasa sehingga mereka menentang. Namun ia secara pribadi meyakini bahwa menjadi ketua panitia Pesparani bukan mengurus agama tapi mengurus penguatan pijakan moral bangsa.

“Pertanyaan sederhana apakah saudara-saudara yang menjadi ketua panitia MTQ di daerah-daerah yang Kristiani lalu pindah agama. Yang Kristen pindah Islam kan tidak begitu juga yang Islam pindah Kristen. Ini kan kita merajut kebangsaan, merajut toleransi, merawat kebhinekaan. Dalam Islam itu dikenal dengan ukhuwah wathaniyah atau memperkuat persaudaraan sebangsa, persaudaraan umat manusia,” kata putra Alor ini dalam launching logo dan Mars Pesparani kedua, di sekretariat panitia Pesparani, Rabu (12/2/2020)

Ahmad mengakui pelaksanaan Pesparani itu hampir sama mekanismenya Penyelengaraan MTQ, sehingga ia mengharapkan peran serta seluruh masyarakat NTT.

“Saya ingin semua rumah-rumah di pingir jalan, toko-toko dipasang umbul-umbul selamat kepada penyelenggara, sama seperti yang kami lakukan di MTQ,” tandas Ahmad yang sukses menghantar kontingen MTQ NTT juara di ajang nasional.

Menurut Ahmad kesuksesan Pesparani ini juga sangat bergantung pada peran media, kalau media gagal maka panitia juga gagal.

“Ketika kontingen turun, media sudah hadir dan tanya persiapan mereka dan target mereka. Peranan media sangat besar, kalau media gagal kita juga gagal,” ungkap Ahmad.

Ahmad juga menyampaikan harapnan Gubernur agar pelaksaan Pesparani ini bisa membangkitkan ekonomi masyarakat.

“Penyelenggara Pesparani yang nanti dihadiri kurang lebih 10 ribu orang. Ini tentu juga berimplikasi dalam perspektif NTT Bangkit NTT sejahtera. Karena di situ akan muncul percepatan ekonomi, kuliner, transportasi. Sehingga Gubernur menginginkan dibuat banyak event. Di samping kita berlomba menyanyikan lagu-lagi gereja dalam perspektif bangkitnya tapi ada dampaknya,” kata Ahmad.

Selain itu, kata Ahmad, ajang ini sebagai pembuktian untuk memperkenalkan toleransi dari Nusa Tenggara Timur untuk Nusantara.

“Dan kita lembaga Nahdatul Ulama mendukung pelaksaan Pesparani di NTT. Saat bertemu Wapres Ma’aruf Amin beliau berpesan ini adalah bagian dari upaya membangun teologi kerukunan. Agama-agama harus bisa memberikan kedamaian. Damai dalam hidup kebangsaan dan kenegaraan,” kata Ahmad mengutip pesan Wapres.

Oleh karena itu Ahmad mengharapkan event ini jangan dilihat event umat Katolik tapi event Nusa Tenggara Timur.

“Kalau persepsi ini kita letakkan maka seluruh orang yang hidup di NTT harus bisa memberikan dukungan tanpa melihat perbedaan Islam dan Kristen tapi semua kita gotong-royong, berkolaborasi. Minimal menjaga keamanan dan ketentraman saat penyelenggaraan,” pesan Amad. (Jefri Tapobali)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60