PORTALNTT.COM, MAUMERE – Syafriani Sofia (47) adalah pesertaJaminan Kesehatan Nasional (JKN) dari segmen pesertaPekerja Penerima Upah (PPU) TNI-Polri. Ia merupakan istridari seorang tentara yang bertugas di Kodim 1603 Sikka. Menurutnya, menjadi peserta JKN membuat ia sekeluargamerasa aman dan tenang. Syafriani menceritakan beberapawaktu yang lalu ia sakit dan berobat ke fasilitas kesehatantempatnya terdaftar.
“Sebagai istri tentara, saya mendampingi suami di tempat iaditugaskan berpindah-pindah dari satu daerah ke daerah lain untuk menjaga keamanan negara. Menjaga kesehatan juga harus dilakukan, namun sakit kadang kita rasakan. Beruntungnya saya sudah terdaftar menjadi peserta Program JKN, tanggungan suami saya. Jadi apabila sakit saya sudahaman terjamin oleh Program JKN,” ucap Syafriani pada Jumat (05/04).
Syafriani juga mengatakan Program JKN sangatlah baik, karena dapat membantu masyarakat yang membutuhkan. Menurutnya kebutuhan masyarakat bukan hanya sandangpangan papan, tapi juga jaminan kesehatan. Ia pun mengakusangat senang dengan Program JKN ini. Banyak sekalimasyarakat yang terbantu, tidak peduli kaya atau miskin, tidakada diskriminasi layanan kepada masyarakat. Syafrianimengatakan kalau dirinya sering mengakses layanankesehatan dengan Program JKN. Ia merasakan kemudahandalam mengakses layanan kesehatan dan merasa puas.
“Kita perlu jadi peserta Program JKN karena menjadikebutuhan saat ini, kebutuhan bukan hanya sandang panganpapan. Kita jadi peserta Program JKN bukan karena berharapsakit tapi untuk menjaga diri ke depan. Saya sering mengakseslayanan kesehatan dengan Program JKN ini. Setiap bulan sayakontrol ke dokter untuk mengecek kesehatan saya karena sayasakit diabetes. Saya rutin cek gula darah di Klinik MaumereSehat. Di sana pelayanan dokter dan perawatnya sangat baik,” tutur Syafriani.
Syafriani menceritakan bahwa ia selalu melakukan konsultasidengan dokter dan dokter menjelaskan dengan sangat jelasterkait sakit yang dideritanya. Ia pun mendapatkan obat sesuaidengan indikasi medis. Syafriani juga tidak mengeluarkanbiaya berobat karena sudah ditanggung Program JKN. Selain dirinya, ia juga menceritakan bahwa suaminya juga seringmengakses layanan dengan menggunakan Program JKN. Syafriani mengatakan suaminya merasa nyaman ketikaberobat dengan Program JKN. Dokter perawat yang memeriksakan ramah dan tidak merasa dibeda-bedakandengan pasien lainnya.
“Pernah suami saya sakit. Pada waktu selesai sholat maghrib kepalanya terasa berat, tengkuk dan lehernya terasa kaku. Lalu malam itu juga saya mengantar suami saya berobat kedokter. Alhamdulillah pelayanan kesehatan yang didapatsangat baik. Tidak ada kendala sedikit pun dalam mengakseslayanan di fasilitas kesehatan.” kata Syafriani
Kini peserta Program JKN sudah dimudahkan secaraadministrasi ketika berobat. Peserta tidak perlu repot membawa kartu JKN karena identitas peserta cukup denganmemperlihatkan Nomor Induk Kependudukan (NIK) pada Kartu Tanda Penduduk (KTP). Syafriani menyambut baik halini karena ia tidak perlu cetak kartu dan ia selalu membawaKTP di dalam dompetnya. Menurutnya, hal ini sangat memudahkan karena kalau KTP selalu dibawa ke mana-mana di dalam dompet.
Menutup perbincangan Syafriani mengucapkan terima kasihatas keberadaan Program JKN ini. Ia berharap program initetap ada dan terus memberikan yang terbaik untukmasyarakat Indonesia. Menurutnya peran seluruh masyarakatsangat penting untuk keberlangsungan program ini.
“Saya sangat mengapresiasi Program JKN ini dan mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya karena program ini telah membantu banyak masyarakat. Semoga program initetap ada dan terus memberikan yang terbaik untukmasyarakat Indonesia,” ucap Syafriani. (ta/si)