Wakil Ketua DPRD NTT Minta Maaf atas Insiden di Lokasi Wisata Retenggaro, Sumba Barat Daya

  • Whatsapp
Wakil Ketua II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kristien Samiyati Pati, S.P.

PORTALNTT.COM, KUPANG — Wakil Ketua II DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Kristien Samiyati Pati, S.P, menyampaikan permintaan maaf atas insiden yang terjadi di lokasi wisata adat Retenggaro, Kecamatan Kodi Bangedo, Kabupaten Sumba Barat Daya.

Insiden tersebut terjadi pada akhir pekan lalu dan sempat memicu reaksi dari masyarakat serta pengunjung yang berada di lokasi.

Dalam keterangannya kepada awak media, Wakil Ketua DPRD Kristien Samiyati Pati, menyayangkan kejadian tersebut dan menegaskan bahwa hal itu tidak mencerminkan semangat pelayanan serta penghormatan terhadap budaya lokal.

“Saya secara pribadi dan institusi menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada jajago.keliling.indonesia dan semua wisatawan , yang mungkin pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan yang tidak sepatutnya di lokasi wisata di Pulau Sumba,” ujar Kristien pada PortalNTT usai pelantikan dan pengukuhan Pejabat Eselon II di Aula El Tari Kupang, Senin (19/5/2025).

Ia juga menambahkan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi internal dan mendorong dialog antara pihak-pihak terkait untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.

“Saya punya tanggung jawab moril. Dan tentunya saya tidak bisa sendiri, akan saya sampaikan kepada pemerintah daerah Kabupaten SBD untuk segera benahi ini, sehingga hal-hal seperti ini tidak boleh terulang kembali,” tandas politisi NasDem ini.

Diakuinya, masyarakat perlu diberi pemahaman dan edukasi, Pulau sumba saat ini disenangi dan diminati karena Sumber Daya Alamnya yang begitu indah.

“Pulau Sumba itu dapat julukan sebagai pulau terindah di Dunia. Kita tidak boleh mengotori dengan kasus-kasus seperti ini,” tegasnya.

Untuk itu, Kristien menghimbau kepada seluruh masyarakat di NTT terlebih masyarakat di Pulau Sumba agar kesan-kesan buruk terhadap orang yang berkunjung di lokasi-lokasi wisata jangan lagi terjadi.

“Masyarakat atau wisatawan tidak perlu takut datang ke Sumba. Masyarakat Sumba terkenal dengan budaya ramah tamah. Bahkan kami itu terbuka untuk siapa saja tanpa mengenal suku, agama, ras. Kami senang menerima siapa saja yang datang,” pungkas Wakil Ketua II DPRD NTT, Kristien Samiyati Pati, S.P.

Untuk diketahui lokasi wisata adat Retenggaro dikenal sebagai salah satu destinasi budaya utama di Sumba, dengan rumah adat megah dan situs pemakaman batu megalitik yang menjadi daya tarik wisatawan lokal maupun mancanegara.

Pemerintah Provinsi NTT dan pemerintah kabupaten Sumba Barat Daya berkomitmen untuk terus mendorong pengembangan pariwisata yang berkelanjutan dan berlandaskan pada nilai-nilai kearifan lokal.

Komentar Anda?

Related posts