34 Pelaku UMKM di Lembata Ikut Pelatihan Kewirausahaan

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Sebanyak 34 pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di kabupaten Lembata mengikuti pelatihan kewirausahaan, bertempat di Aula Donbosco, Rabu (18/11/2020.

Kegiatan pelatihan kewirausahaan ini berlangsung tiga hari mulai tanggal hari ini 18-20 November dan melibatkan perwakilan pelaku usaha tiap kecamatan.

Hadir 5 Nara Sumber pada kegiatan pelatihan kewirausahaan hari pertama diantaranya, Agustinus Kia, berbicara tentang Dinamika Kelompok. Kepala Dinas Koprindag, Yoseph Raya, berbicara mengenai strategi dan kebijakan pembinaan Koperasi dan UKM.

Vincensius B. Keraf, berbicara mengenai UU no 20 tahun 2008 tentang UMKM. Elisabeth Loka, berbicara tentang membangun Motivasi jiwa wirausaha.

Angela Polly berbicara soal ceritera sukses pelaku sektor riil.

Turut hadir mendampingi kadis Perindag, Yoseph Raya, Kabid Koperasi, Yono Lalang.

Kepala dinas perindustrian dan perdagangan (Perindag) kabupaten Lembata, Yoseph Raya dalam arahan saat membuka kegiatan pelatihan kewirausahaan mengatakan,

Pelatihan kewirausahaan hari ini diprioritaskan untuk para pelaku UMKM yang bekerja disektor riil.

“Saya percaya sesuai dengan laporan bahwa semua yang hadir ini bukan datang kosong. Artinya kita sudah memulai, jadi hari ini kita tingkatkan sedikit dari yang ada pada kita, kita boleh praktekan dan kita lihat hasilnya benar ada peningkatan,” tegas Yos Raya sapaan akrabnya.

Dikatakannya, peningkatan yang didapatkan hari ini adalah pengetahuan dan keterampilan yang di bawa pulang untuk meningkatkan usaha yang sudah ada.

“Saya minta kita yang sudah datang di sini, menyerahkan diri siap untuk dirubah. Merubah pola pikir kita, cara kerja terhadap usaha yang selama ini kita geluti. Saya minta semua peserta berkomitmen bisa merubah,” ungkapnya.

Disampaikannya, ada tiga hal pokok terkait seorang kewirausahaan yang tangguh.

Pertama: Memiliki keberanian untuk mengambil resiko dalam berusaha.

“Sudah siap atau belum untuk menjalankan sebuah usaha,” katanya.

Kedua: Memiliki daya kreasi, imajinasi dan kemampuan yang tinggi untuk menyesuaikan diri dengan keadaaan.

“Cara pandang kita terhadap usaha yang kita geluti. Itu penting,” tandasnya.

Ketiga: Memiliki semangat dan kemauan untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi. “Butuh kreativitas, kemampuan untuk mengatasi masalah dalam usaha yang kita geluti dalam usaha,” tandasnya.

Dirinya meminta agar peserta lebih aktif dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan.

“Kenapa saya minta peserta lebih aktif, karena mereka pelaku usaha. Yang kita bicara ini sementara bapak mama lakukan,” imbuhnya.

Sementara, laporan panitia yang dibacakan oleh sekretaris panitia, Ramsia Kewa, SE mengatakan, tujuan dari kegiatan pelatihan kewirausahaan bagi anggota koperasi di sektor riil.

“Sekaligus untuk meningkatkan kapasitas pelaku usaha kecil dan menengah dan pengelolaan usaha kecil dan menengah yang mandiri, sehat dan berdaya saing,” tutup Ramsia.

 

Penulis: Wilibaldus Kali

Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

Related posts