79 Tahun Belum Nikmati Listrik, Dua Srikandi Fraksi Demokrat NTT Minta PLN Peduli dan Beri Solusi

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KUPANG – Sejak Indonesia Merdeka dan hingga kini telah mencapai usia 79 tahun, ada sejumlah desa di Provinsi NTT yang belum menikmati sentuhan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Kondisi ini membuat masyarakat merasa seperti hidup dalam masa penjajahan karena mereka belum merasakan arti kemerdekaan yang sesungguhnya.

Hal ini disampaikan langsung anggota DPRD NTT Fraksi Partai Demokrat, Reni Marlina Un

wakil rakyat dari daerah pemilihan Timor Tengah Selatan (TTS) dan Astria Blandina Gaidaka, wakil rakyat dari daerah pemilihan Alor, Flotim dan Lembata saat melakukan pertemuan bersama Manajemen PLN wilayah NTT di ruang Fraksi Partai Demokrat NTT, Selasa 4 Februari 2025.

Reny Marlina Un, sekretaris Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT.

“Di Desa Kuatae ada 1 dusun itu yang belum menyala. Lalu di Amanuban Tengah ada beberapa desa yang satu-satu dusunnya belum menyala. Desa Nautae itu sama sekali belum, padahal PLN sudah kesana dan sudah dilakukan seremonial penerimaan secara adat, 2 tahun yang lalu,” ungkap Reny Marlina Un, sekretaris Fraksi Partai Demokrat NTT.

Akibatnya, menurut Reny Un, saat melakukan reses dirinya selalu menghindari wilayah-wilayah itu karena dipikir membohongi masyarakat dengan janji palsu.

“Padahal saat itu bukan dengan saya tapi dengan orang PLN turun sendiri, sudah survey lokasi. Sampai hari ini belum ditindaklanjut,” kata anggota DPRD Provonai 2 periode ini.

Senada dengan itu, Astria Blandia Gaidaka mengatakan saat reses, pertanyaan yang didapati hampir sama, kapan PLN bisa menerangi wilayah mereka.

“Mereka bilang Indonesia sudah merdeka sekian tahun tapi kami belum merdeka. Permintaan mereka hanya itu kapan terang itu bisa sampai ke mereka,” ungkap Astria.

Astria Bladia Gaidaka, Bendahara Fraksi Partai Demokrat DPRD NTT.

Selain itu kata Astria, ada di Desa Ternete Selatan yang telah dialiri listrik namun masih menggunakan meteran listrik limit.

“Harapannya ada peningkatan atau pengembangan jaringan atau tegangan menengah. Kalau bisa sama seperti meteran yang pada umumnya,” ungkap Astria.

Menanggapi itu, Senior Manajer PLN Wilayah NTT, Taufiq Winurjaya, mengatakan untuk saat ini memang tidak bisa dibangun seluruhnya daerah-daerah yang belum ada jaringan listrik karena keterbatasan anggaran.

“Kita memang tidak bisa membangun secara keseluruhan tapi bertahap. Kami juga akui bahwa biaya penggunaan genset itu cukup lumayan sehingga membebani masyarakat,” ungkap Taufiq.

Taufiq berjanji usulan-usulan yang disampaikan akan ditampung untuk dilakukan upaya-upaya sesuai dengan ketersidaan anggaran.

“Terimakasih atas masukannya. Usulan-usulan itu akan kami tampung dan akan kami lihat mana yang akan jadi prioritas sesuai daftar urutan yang ada,” tegas Taufik.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60