PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Asmiati (23) adalah salah satu peserta JKN yang kesehariannya menjalani rutinitas sebagai ibu rumah tangga. Asmiati telah merasakaan sendiri manfaat Program JKN mulai dari ketika menjalani pemeriksaan kehamilan, persalinan, pemeriksaan nifas dan lainnya. Semua pelayanan kesehatan tersebut Asmiati peroleh di Puskesmas Oepoi Kota Kupang tempatnya terdaftar.
“Dari awal menjalani pemeriksaan, saya dilayani dengan sangat baik. Tidak ada perbedaan pelayanan yang saya rasakan antara pasien JKN dengan pasien umum lainnya, baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) maupun di Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). Saya tinggal menunjukkan kartu JKN dan petugas cek status kepesertaan saya aktif, maka semuanya ditanggung BPJS Kesehatan. Semuanya dijamin, mulai dari biaya ruangan sampai obat-obatannya,” ujar Asmiati, Kamis (29/09).
Menurut Asmiati, biaya persalinan selalu menjadi momok yang menakutkan karena ia berpikir tak akan mampu membayar, akan tetapi semua kekhawatirannya pun sirna berkat kehadiran Program JKN, sehingga ia dapat fokus memberikan gizi dan perhatian yang cukup untuk buah hatinya.
“Waktu saya melahirkan anak pertama saya, dari masuk rumah sakit sampai dengan bersalin, prosedurnya tidak berbelit-belit. Tak perlu bingung lagi untuk memikirkan biaya persalinan hingga menjual harta benda untuk membayar biaya persalinan karena telah terdaftar sebagai peserta JKN,” ujar Asmiati.
Banyak ucapan syukur dari Asmiati dan keluarga karena dapat menjalani persalinan dengan lancar dan nyaman, serta anaknya pun dilahirkan dalam keadaan sehat. Menurut Asmiati, Program JKN merupakan bentuk nyata peran pemerintah dalam memberikan rasa aman dan nyaman dalam jaminan kesehatan bagi seluruh penduduk Indonesia.
“Kartu Program JKN sangat menolong, terutama bagi kami dari ekonomi menengah. Tidak perlu lagi takut akan biaya yang besar apabila berobat atau butuh pelayanan kesehatan. Menjadi peserta JKN merupakan solusinya. Sesuai dengan prinsip BPJS Kesehatan, dengan gotong royong, kita bisa bahu membahu dalam kebaikan, yang sehat membantu yang sakit, yang kaya membantu yang miskin,” tutur peserta JKN segmen Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) kelas tiga ini yang sudah terdaftar sejak November 2019 lalu.