PORTALNTT.COM, MAUMERE – Sejak dimulai tahun 2014, kehadiranProgram Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang dikelolaBPJS Kesehatan telah banyak dirasakan langsung manfaatnyaoleh masyarakat. Salah satunya adalah Anastasia Ale Kewuan (43), warga Desa Lamanabi Kecamatan Tanjung Bunga, Kabupaten Flores Timur.
Anastasia dan keluarga sudah terdaftar sebagai peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Ia tidak perlu khawatir lagi akan kepastian biayakesehatannya karena semua sudah dijamin oleh pemerintah pusat.
“Saya dan keluarga sudah terdaftar sejak dua tahun lalu. Tidak lama setelahnya, ternyata suami saya dinyatakan sakit gagalginjal dan harus menjalani cuci darah secara rutin. Saya benar-benar bersyukur sudah terdaftar menjadi peserta JKN. Saya tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pengobatansuami saya,” ungkap Anastasia, Jumat (19/01).
Anastasia menceritakan pengalaman suaminya ketika sakitdan berobat di Rumah Sakit Umum Daerah Larantuka. Dokter yang memeriksa mengatakan kondisi suaminya sangat mengkhawatirkan sehingga dirujuk ke rumah sakit yang lebihlengkap peralatan medisnya. Di sana, dokter yang memeriksamengatakan bawa suami Anastasia harus cuci darah karenakondisi gagal ginjalnya sudah stadium terakhir dengan 12,8 keratin.
“Saat itu kami hanya ditanya, ada kepesertaan JKN aktif tidak. Kami jawab, ada. Setelah itu, kami langsung ditangani dengansigap. Pelayanan di rumah sakit ini cukup baik. Selama inisuami saya rutin cuci darah, terjadwal setiap hari Selasa dan Jumat di rumah sakit ini. Saya lega sekali sebab menjadipeserta JKN sangat membantu dari segi biaya. Saya tidak tahuberapa rupiah harus dipersiapkan apabila kami sekeluargabelum terdaftar sebagai peserta JKN,” tutur Anastasia.
Selama bertahun-tahun suaminya mendapatkan pelayanancuci darah di rumah sakit RSUD dr. T.C Hillers Maumere, Anastasia mengaku mendapatkan pelayanan yang sangat baik. Selain itu dokter dan perawat yang merawatnya juga ramah, cepat dan tanggap saat ia membutuhkan bantuan.
Anastasia sebagai seorang ibu rumah tangga, berasal darikeluarga tidak mampu. Kebutuhannya sehari-hari untukmakan dan minum ia bekerja di warung di dekat rumah sakit. Ia juga memiliki seorang anak yang juga dalam kondisikurang sempurna dan ikut dengannya. Berobat rutin di salah satu rumah sakit Maumere membuatnya harus mengontrak di kost-kostan yang tidak jauh dari rumah sakit tersebut. Iabiasanya berjalan kaki mengantarkan sang suami ke rumahsakit untuk cuci darah.
“Kalau saya hitung berapa biaya yang harus dikeluarkanuntuk perawatan pasti sangat besar. Menjadi peserta JKN sungguh saya rasakan manfaatnya, semua biaya pengobatanhingga menjalani cuci darah semua ditanggung Program JKN. Tidak hanya itu pelayanan di fasilitas kesehatan juga bagusdan memuaskan. Kalau ada yang bilang penyakit gagal ginjalitu penyakit orang kaya maka itu tidak benar adanya. Buktinya kami orang tidak mampu tetapi sakit gagal ginjal. Untung sekali kami sudah menjadi bagian peserta JKN sehingga semua biaya berobat ditanggung penuh,” ujar Anastasia.
Program JKN menjadi harapan Anastasia agar suaminya dapatbertahan hidup. Beban kehidupan yang harus di embanmenjadi lebih ringan karena pengobatan sang suami sudahdijamim dengan Program JKN. Apalagi kini ia adalah satunyatulang punggung keluarga. Ia selalu bersemangat mengantarsang suami dan merawat anaknya, walau mengharuskannyahidup jauh dari kampung.
“Semua biaya sampai dengan obat sudah ditanggung dan kami tidak perlu beli obat sendiri. Selain harus mengurus suamiyang sedang sakit juga harus mengurus anak dalam kondisiyang tidak sempurna. Terima kasih kepada semua yang menghadirkan Program JKN dan saya harap dapat terusberlanjut. Saya benar-benar terbantu dan sebab tidak perlumengeluarkan biaya besar agar suami tetap bisa berobat. Terima kasih juga kepada pemerintah yang sudahmendaftarkan kami sebagai peserta JKN,” ucap Anastasia. (gt/si)