PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Dua korban Penganiayaan dengan senjata tajam di SMK Lobalain, Yofrison Tungga dan Feryun Nggilik dalam keadaan sekarat. Kejadian yang terjadi pada, Senin (7/8) sekitar pukul 15.30 wita itu, mengakibatkan dua warga desa Ingguinak ini terpaksa harus dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah Baa. Yofrison Tungga mengalami luka robek di bagian punggung dan Feryun Nggilik mengalami luka robek pada tangan dan pipi kiri.
Penegasan ini disampaikan kasubag humas polres Rote Ndao Anam Nurchyo ketika dikonfirmasi portalNTT, Selasa (8/8). Menurut Dia kronologis kejadian berawal pada, Senin 7 Agustus 2017, sekitar pukul 15.30 wita, Yofrison Tungga datang ke asrama laki-laki SMK Lobalain, merusak kaca jendela dengan cara melemparkan batu sampai pecah. Kemudian sekitar pukul 20.30 Wita Yofrison Tungga bersama dengan Feryun Ngilik, dan 6 saksi datang kembali ke asrama laki-laki SMK Lobalain bermaksud untuk mengganti kerusakan kaca.
“Tetapi setelah sampai di depan asrama, korban Yofrison Tungga dan Korban Feryun Ngilik langsung masuk ke dalam ruang tamu asrama laki laki SMK Lobalain, tidak lama kemudian, saksi Jenis Tungga melihat pelaku yang berinisial RS menyerang korban dengan menggunakan parang yang diayunkan ke arah korban Feryun Ngilik, kemudian saksi Jenis Tungga berlari keluar sekolah untuk meminta bantuan,” beber Anam Nurchyo.
Setelah saksi balik ke TKP, lanjut Dia, pelaku sudah tidak di TKP dan korban Feryun Ngilik mengalami luka di tangan dan pipi kiri. Atas kejadian tersebut kedua korban melaporkan ke SPKT Polres Rote Ndao.
“Saat ini sudah 11 saksi yang diperiksa dan masih ada kemungkinan saksi akan bertambah untuk mencari informasi yang akurat atas kejadian tersebut. Untuk sementara para korban msh dirawat di RSUD Baa. Dari keterangan saksi bahwa diperoleh nama tersangka inisial RS dan telah dilakukan penyelidikan lanjut terhadap tersangka oleh penyidik,” katanya. (Nadus)