Tidak Tertib Jaga, Pedagang Pasar Lamahora Minta Kadis Perhubungan Lembata Ganti Petugas Parkir

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Pedagang di pasar Lamahora, kecamatan Nubatukan, kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) meminta kadis perhubungan Lembata ganti petugas parkiran.

Adrianus Songi, salah satu pedagang pasar Lamahora kepada media ini, Kamis (9/9/2021) mengharapkan kepada kadis perhubungan untuk mengganti petugas parkir yang bertugas di pasar Lamahora.

“Saya mau ganti petugas parkir ke orang lain,” pinta Anus sapaan akrabnya.

“Yang lain kasih masuk dan yang lain tidak kasih masuk. Itu yang susahnya di situ. Akhirnya orang bisa mengeluh, karena dia punya keluarga, kenalan baik. Tidak boleh memilih. Kalau mau mau masuk, harus masuk semua,” tambahnya.

Dikatakannya, beberapa hari lalu, kepala perhubungan datang di sini (Pasar) dan minta tolong bantu mereka penjaga parkir.

“Kalau orang masuk kami bilang jangan. Gunanya apa ini parkir. Kami punya mau, semua motor-motor itu harus parkir di tempat parkiran. Jadi orang yang mau masuk itu, harus simpan motor di parkiran, keluar baru bayar. Jangan bawa masuk terus motor langsung masuk dan keluar baru bayar, itu kami tidak mau,” harapnya.

Dijelaskannya, awalnya semua kendaraan parkir di tempat parkiran dan petugas juga mengaku kalau dirinya dari perhubungan.

“Petugas parkir omong kalau dia dari petugas perhubungan,” jelasnya menirukan.

“Penjaga parkir hari pertama dan kedua itu oke, semua pengunjung pasar yang mau belanja jalan kaki. Ketika mereka biarkan kendaraan masuk itu, kami sangat kecewa karena kenapa hari pertama, kedua, ketiga sangat tertib. Kan ada pagar, semua harus parkir di luar,” imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Agnes Wutun, pedagang pasar Lamahora mengharapkan ke depan pengunjung pasar harus manfaatkan tempat parkir yang sudah disediakan.

“Agar yang datang belanja bisa jalan kaki agar parkiran bisa mendapat retrebusi dari situ,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Agatha Lema, pedagang depan parkiran Lamahora mengatakan, untuk penjual diarahkan parkir di luar.

“kami ikut. Sebenarnya menurut saya, dengan parkiran ini bisa mengantisipasi kecelakaan yang tidak kita harapkan,” tegasnya.

“Tertib parkir bukan supaya orang belanja di kami. Itu tidak. Soal rejeki berpulang kepada nasib,” terangnya.

“Setiap kendaraan yang masuk, selalu parkir di tempat parkiran. Hanya mulai dari kemarin dan hari ini, sudah tidak tertib lagi, setiap kendaraan yang datang, dibiarkan masuk terus ke belakang pasar, keluar baru bayar parkiran. Kami tidak berpikir soal jual di depan jadi takut orang lari lewat, bukan soal itu, rejeki Tuhan Su Atur, hanya kalau keluar masuk kendaraan bisa terjadi kecelakaan. Itu juga harus kita antisipasi,” imbuhnya.

Kepala dinas perhubungan Lembata, El Mandiri saat dihubungi via telphone mengatakan, apa yang dilakukan petugas parkir itu salah.

“Itu salah. Tadi kita sudah kerja sama operasional (KSO) ke pihak ketiga atas persetujuan pak PLT bupati sehingga nanti masukan ini kita belajar tentang perparkiran. Besok saya panggil Kabid darat supaya panggil direkturnya sehingga bicarakan ini. Kalau kita bicarakan kebijakan tentang perparkiran khusus pasar. Kita harus lihat dampak bagi masyarakat juga,” tegasnya.

“Jangan sampai menggangu mereka punya rejeki. Kalau bisa semua di luar, tinggal hatinya pembeli mau beli di mana terserah. Yang penting kita atur secara rapi, supaya mereka tidak boleh satupun dapat dispensasi untuk masuk. Tiga hari lalu, saya ke sana, parkiran masih bagus. Motor dan mobil parkir dulu baru berjalan kaki untuk belanja. Besok kita panggil baru evaluasi,” tutupnya.

Penulis: Wilibaldus Kali
Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60