Visi Bersama Empat Bakal Calon Rektor: Undana Bukan Menara Gading, Melainkan Penggerak Perubahan

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, KUPANG – Empat bakal calon Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) menegaskan visi bersama bahwa Undana tidak boleh sekadar menjadi “menara gading” yang jauh dari denyut kehidupan masyarakat. Sebaliknya, Undana harus tampil sebagai penggerak perubahan yang berdampak nyata bagi pembangunan Nusa Tenggara Timur dan Indonesia Timur pada umumnya.

Dalam rapat senat terbuka penyampaian visi dan misi, keempat bakal calon menekankan bahwa arah Undana ke depan harus berorientasi pada kualitas pendidikan, riset yang solutif, serta pengabdian kepada masyarakat yang menjawab persoalan nyata. Undana sebagai institusi harus memberikan solusi nyata atas berbagai persoalan yang dihadapi masyarakat.

Penekanan ini lahir dari kesadaran bahwa perguruan tinggi tidak boleh hanya berorientasi pada pencapaian akademik, melainkan juga kontribusi sosial yang berkelanjutan.

Dr. Hamza H. Walakada, S.P., M.Si dalam pemaparannya menyampaikan visi misinya jika dipercaya menjadi Rektor Undana Ia miliki visi ingin Mewujudkan pendidikan inklusif dan berkualitas yang menjadi andalan pembangunan berkelanjutan di Kawasan Indonesia Timur.

Hal itu dijabarkan dalam 6 misi:

1. Meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran yang adaptif, kreatif, dan berdaya saing.

2. Mengintegrasikan nilai kearifan lokal dan budaya NTT dalam setiap aspek akademik, penelitian, dan pengabdian.

3. Mengembangkan riset unggulan dan inovatif yang berorientasi pada solusi nyata bagi masyarakat.

4. Memperkuat manajemen dan tata kelola berbasis Badan Layanan Umum (BLU) yang transparan dan akuntabel.

5. Memperkuat relevansi pengabdian kepada masyarakat melalui pendekatan riset partisipatif.

6. Membangun dan memperluas kerjasama kolaboratif dengan pemerintah, industri, komunitas, dan mitra internasional.

“Undana tidak kalah bersaing dengan lulusan dari luar. Hanya saja kita perlu menciptakan iklim ekosistem kampus sehingga membantu anak-anak kita,” ungkap Dr. Hamza H. Walakada, S.P., M.Si sebagai bakal calon rektor Undana yang pertama menyampaikan visi misi di hadapan para anggota senat, Selasa (23/9/2025).

Ketua Senat, Prof. Ir. Fredrik L. Benu, M.Si., Ph.D. (tengah) didampingi Rekrot Undana, Prof. Dr. drh. Maxs U. E. Sanam, M.Sc. (kanan) dan ketua panitia pemilihan Rektor Undana, Prof. Dr. Drs. Simon Sabon Ola, M.Hum, (kiri).

Prof. Dr. Drs. Malkisedek Taneo, M.Si dalam pemaparan visi misi. Jika dipercaya menjadi Rektor Undana Ia bertekad mewujudkan misi “Universitas Unggul dan Inovatif yang Berdampak Global Berbasis Kearifan Lokal.”

Dari misi itu, Ia jabarkan dalam 6 misi:

1. Memperluas akses pendidikan tinggi yang bermutu dan inklusif dengan mengedepankan keunggulan, inovasi, serta dampak nyata bagi pembangunan daerah dan bangsa.

2. Mengembangkan universitas berbasis riset yang berdaya saing global, namun tetap berakar pada kearifan lokal sebagai sumber inspirasi dan kekuatan akademik.

3. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat secara berkelanjutan dan partisipatif, dengan orientasi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.

4. Membangun dan memperluas jaringan kerjasama strategis di tingkat nasional maupun internasional untuk memperkuat pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi.

5. Mewujudkan tata kelola perguruan tinggi yang sehat, transparan, dan akuntabel dalam kerangka good and clean university governance sebagai pijakan bagi keberlanjutan institusi.

Menurut Prof. Malkisedek, Undana dianugerahi Tuhan ada di NTT sehingga Undana ada dalam bagian masalah-masalah di masyarakat. Undana harus berkontribusi.

“Semua fakultas yang ada di Undana itu kami makni sebagai kekuatan. Karena semua Fakultas ada sumber daya yang memiliki kompetensi-kompetensi yang bisa membantu mengatasi masalah-masalah di masyarakat dengan bekerja secara kolaborasi,” ungkap bakal calon rektor Undana, Prof. Malkisedek.

Prof. Dr. Ir. Apris A. Adu, S.Pt., M.Kes dalam pemaparan visi misinya. Jika dipercaya menjadi Rektor Undana, Ia ingin mewujudkan visi “Menjadi Universitas Bertaraf Internasional yang Berdampak serta Mendorong Transformasi Berkelanjutan melalui Digitalisasi, Pluralisme Ilmu, dan Inovasi Wilayah Lahan Kering Kepulauan.”

Menurut Prof. Apris, untuk mewujudkan visi itu, ada 5 misi yang akan dilaksanakan selama periode kepemimpinannya.

1. Menguatkan internasionalisasi tridharma berbasis keunggulan agromaritim dan lahan kering kepulauan.

2. Mewujudkan transformasi digital terintegrasi berbasis analitik dan kolaborasi teknologi.

3. Menerapkan tata kelola PTN-BH yang akuntabel, cepat, dan berbasis outcome.

4. Mengembangkan SDM berdaya saing global melalui akselerasi kualifikasi dan redistribusi beban tridharma.

5. Membangun kemandirian finansial melalui monetisasi aset dan diversifikasi pendapatan.

Menurut Prof. Apris, Undana sebagai perguruan tinggi terbesar di NTT harus berkolaborasi dengan pemerintah pusat, daerah, LSM, dan media untuk mewujudkan Indonesia emas di tahun 2045.

“Undana memiliki Fakultas-Fakultas yang akan memberikan dampak kepada masyarakat. Dukungan dan kerjasama dengan pemerintah pusat, daerah, LSM dan media maka harapan untuk Indonesia emas di tahun 2045 akan bisa diwujudkan,” ungkapnya.

Empat bakal calon Rektor Undana bersama para anggota senat.

Prof. Dr. Ir. Jefri S. Bale, S.T., M.Eng dalam pemaparan visi misi jika dipercaya menjadi Rektor Undana, Ia ingin mewujudkan visi “Menuju World Class – Locally Relevant University untuk Mewujudkan Pembangunan Berdampak dan Berkelanjutan.”

Visi tersebut diturunkan ke dalam empat misi, yakni:

  1. Mewujudkan kelembagaan dan manajemen SDM profesional berbasis risiko dan kebutuhan stakeholder.
  2. Melaksanakan penelitian dan pengabdian masyarakat berbasis kebaruan dan dampak nyata.
  3. Menerapkan pembelajaran adaptif, kreatif, dan komunikatif berbasis ekosistem digital.
  4. Membangun kolaborasi dan kemitraan multihelix yang setara dan saling menguntungkan.

Menurut Prof. Jefri Bale dalam pengelolaan Undana tidak boleh berpatokan kepada pendapatan akademik. Jika dipercaya menjadi Rektor maka Ia berkomitmen untuk tidak akan menaikkan Uang Kuliah Tunggal (UKT) selama 4 tahun kepemimpinannya.

Filosofi keuangan di Undana baginya ada tiga yaitu efisiensi, optimalisasi dan Investasi.

“Anggaran yang ada harus kita Efisiensi untuk menjawab tujuan-tujuan bagi kepentingan steakholder utama yaitu mahasiswa dan juga dosen dan tenaga kependidikan. Optimalisasi seluruh aset yang ada. Baik itu SDM, aset fisik, aset kerjasama untuk meningkatkan pendapatan non akademik. Undana juga bisa melakukan investasi terhadap unit-unit yang dianggap mampu menghasilkan pendapatan,” ungkap Prof. Jefri Bale.

Keempat bakal calon rektor juga sepakat untuk memperkuat tata kelola kelembagaan, membangun jejaring kolaborasi dengan pemerintah daerah, dunia usaha, dan komunitas lokal, serta memperluas digitalisasi pembelajaran. Tujuannya adalah menghadirkan kampus yang adaptif, inklusif, dan mampu bersaing secara global, tanpa meninggalkan akar lokalitas.

Dengan komitmen serupa dari keempat kandidat, masyarakat NTT berharap Undana benar-benar tampil sebagai motor perubahan yang solutif dan berkelanjutan.

Komentar Anda?

Related posts