Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali
PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Sungguh suatu hal yang tidak terpuji, dilakukan oleh Seorang Pendeta dari GMIT (Gereja Masehi Injili di Timor) Getsemani Nggailai, Wilayah Klasis Rote Barat Daya, yakni Pdt. Aletha Matta, S.Th.
Seorang Pendeta yang harusnya menjadi teladan umat Kristiani malah diduga kuat melakukan tindakan yang tak mencerminkan diri sebagai Tokoh Agama.
Pendeta Aletha diinformasikan membubarkan Ibadah Gabungan Pemuda GMIT Teritorial Timur, Klasis Rote Barat Daya (RBD) pada Rabu (10/11/2021) Lalu.
Sesuai dengan informasi yang diperoleh dari Salah seorang Anggota Badan Pengurus Pemuda GMIT Klasis RBD yang juga hadir pada saat Ibadah tersebut, menjelaskan bahwa saat Ibadah sedang berlangsung, tepatnya pada saat akan dilangsungkan Doa Pembacaan Firman, Pendeta Aletha masuk dalam Gereja dan memanggil para Pengurus Pemuda Klasis RBD ke Ruang Konsistori.
Tiba disana, Pendeta Aletha menyampaikan bahwa sesuai arahan dari Ketua Klasis RBD agar Ibadah di Gereja Getsemani Nggailai harus dihentikan karena ada Jemaat yang terkonfirmasi Covid-19.
“Ibu Pendeta bilang sonde boleh Ibadah di Gereja Getsemani karena ada Jemaat yang kena Covid. Katanya itu arahan dari Klasis,” ungkap Pengurus Pemuda GMIT Klasis RBD.
Akhirnya Kegiatan Ibadah Pemuda pun bubar pada saat itu juga, bahkan Pembacaan Firman Tuhan (Alkitab) pun tidak dilakukan.
Saat dikonfirmasi media ini pada Senin siang (22/11/2021) via telepon seluler, Pendeta Aletha Matta, S.Th enggan menjawab pertanyaan media terkait insiden pembubaran Ibadah Pemuda tersebut.
“Beta tidak punya kapasitas untuk menjawab, nanti beta sampaikan ke Pak (Ketua) Klasis dulu. Karena Beta ju baru dengar berita yang begini,” ungkap Pdt Aletha Matta sembari langsung menutup telepon.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis GMIT Klasis Rote Barat Daya (RBD) Pdt. Tonias Nalle, S.Th saat dikonfirmasi media ini melalui panggilan selular pada Senin (22/11/2021) menjelaskan bahwa dirinya tidak pernah menyuruh Pendeta Aletha Matta untuk bubarkan Ibadah Pemuda tersebut.
“Saya yang suruh persingkat Ibadah, karena waktu itu ada satu jemaat yang diinformasikan kena Covid. Hingga saya suruh persingkat Ibadah saja. Tidak benar kalo Ibu Pendeta bubarkan, tapi saya suruh persingkat Ibadah saja,” ungkap Pdt. Tonias Nalle, S.Th.
Sementara itu Ketua UPP Pemuda GMIT Klasis RBD, Untung J Pandie saat dikonfirmasi media ini melalui pesan WhatsApp pada Senin (22/11/2021) malam, mengungkapkan bahwa pihaknya sangat kecewa atas tindakan yang dilakukan oleh Pendeta Aletha tersebut.
Untung menjelaskan bahwa Ibadah Pemuda GMIT Klasis Rote Barat Daya berlangsung di Getsemani Nggaelai 10 Nopember yang lalu itu sudah disampaikan oleh Pengurus Pemuda kepada Pihak GMIT Getsemani Nggaelai dari jauh hari sebelum Ibadah dilakukan.
“Sebagai UPP Pemuda, saya kurang hati dengan situasi yang terjadi saat Ibadah Pemuda di GMIT Getsemani Nggaelai. Bagi saya, kalau memang ada hal-hal yang mengharuskan ibadah tidak boleh berjalan, mestinya disampaikan sebelumnya kepada Pengurus Pemuda sehingga bisa disesuaikan. Karena setahu saya jadwal sudah di kirim mendahului sebelum kegiatan ibadah berlangsung,” jelas Untung Pandie.
“Mengapa baru di sampaikan pada saat ibadah sedang berlangsung ? Apa memang pasien yang di vonis Covid-19 di wilayah nggaelai tiba-tiba terinfeksi sementara ibadah pemuda berlangsung ?” lanjut Untung Pandie, penuh tanya.
UPP Pemuda (Unit Pembantu Pelayanan) Majelis Klasis adalah penghubung pengurus kategorial, fungsional dan profesional dengan Majelis Klasis Harian. Yang jika ada urusan yang berkaitan dengan Kegiatan Pemuda harus disampaikan melalui UPP, baru dilanjutkan ke Badan Pengurus Pemuda Klasis.
“Seharusnya kalau ada urusan yang berkaitan dengan kegiatan pemuda, harusnya melalui UPP barulah UPP sampaikan ke pengurus. Bukan langsung intimidasi Pengurus seperti itu,” lanjut Untung Pandie, Ketua UPP Pemuda GMIT Klasis RBD.
Untung Pandie selaku Ketua UPP Pemuda GMIT Klasis RBD ini berharap agar insiden serupa tidak terjadi lagi dalam kegiatan Ibadah apapun di wilayah GMIT Klasis Rote Barat Daya.