PORTALNTT.COM, MAUMERE – Mata merupakan salah satu panca indera manusia yang sangat penting. Dapat dibayangkan jika kita mengalami kerusakan mata atau kebutaan, kita tidak dapat menikmati dan merasakan betapa indahnya alam semesta ini. Elisabeth Wilfinda Nona Yati (25) merupakan salah satu peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang menceritakan usaha pengobatan mata sang ibu agar bisa melihat dunia yang indah.
“Saya mengantar mama datang ke sini untuk mengontrol kondisi matanya setelah operasi katarak yang mama saya jalani. Beruntung karena kami sudah menjadi peserta JKN sehingga kami tidak perlu mengeluarkan biaya operasi. Kalau harus membayar tentu biayanya sangat besar,” ucap wanita yang akrab disapa Yati, Senin (18/09).
Yati mengungkapkan bahwa ia dan ibunya sudah menjadi peserta JKN sejak lama. Dirinya memperoleh kepesertaannya dari bantuan pemerintah. Sebelumnya, ia pernah menjadi peserta mandiri yang harus membayar rutin setiap bulan namun karena ia tidak mampu, maka ia pun melapor ke dinas sosial. Kini, Yati dan keluarga telah menjadi peserta segmen peserta Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN. Ia mengaku telah banyak mengakses layanan kesehatan dengan menggunakan Program JKN.
“Saya sering memanfaatkan Program JKN untuk berobat. Mulai dari sakit biasa seperti batuk pilek atau sakit lainnya dan biasanya kami ke puskesmas untuk berobat. Ketika saya melahirkan saya juga menggunakan Program JKN baik melahirkan anak pertama maupun anak kedua. Kemarin ibu saya juga operasi katarak dengan Program JKN,” ujarnya.
Yati mengungkapkan bahwa Program JKN yang dikelola oleh BPJS Kesehatan benar-benar sangat membantunya dan keluarga, khususnya dari segi biaya. Yati mengakui kalau selama ini ia dan keluarga tidak pernah mengeluarkan iur biaya ketika mengakses layanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
“Jadi Peserta JKN sangat membantu dari segi biaya. Kami tidak pernah mengeluarkan biaya sepeser pun karena sudah jadi Peserta JKN. Dari sakit biasa maupun operasi mata ibu saya tidak pernah ada biaya. Bahkan kontrol mata hari ini pun tidak membayar karena semua sudah ditanggung,” imbuhnya.
Yati bersyukur karena operasi mata ibunya berjalan lancar. Kini kondisi mata ibunya jauh membaik karena bisa melihat sekeliling dengan lebih jelas. Yati mengatakan bahwa selama ini ia menerima pelayanan fasilitas kesehatan tanpa adanya perbedaan perlakuan oleh tenaga kesehatan sehingga ia pun merasa puas dengan pelayanan kesehatan yang diperolehnya.
“Saya mendapat pelayanan yang sangat baik sekali dari dokter dan perawat selama ini. Saya dan keluarga tidak pernah mendapat pelayanan yang berbeda dengan pasien lainnya. Dokter dan perawat menjelaskan tentang sakit yang kami alami dengan baik dan memberikan obat sehingga kami sembuh,” kata Yati.
Suami Yati merupakan seorang pekerja serabutan, yang mana upah yang diterimanya tidak menentu. Sehingga menjadi peserta JKN membuat ia dan keluarga merasa tenang dan tidak repot memikirkan biaya jika harus berobat.
“Suami saya bekerja sebagai pekerja yang menggunakan mesin senso yang serabutan, penghasilannya tidak menentu. Jadi karena sudah menjadi Peserta JKN kami tidak pusing memikirkan biaya untuk berobat”, ungkap Yati.
Di akhir perbincangan, Yati berterima kasih kepada Pemerintah yang telah memasukkannya ke dalam peserta JKN. Dia berharap, semoga kedepannya Program JKN semakin baik dari waktu ke waktu.
“Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah yang sudah mendaftarkan saya jadi peserta. Saya dan keluarga tidak perlu mengeluarkan biaya jika berobat. Termasuk mama saya yang sekarang bisa kembali melihat dengan baik setelah operasi kataraknya. Semoga Program JKN ini kedepannya lebih baik dari waktu ke waktu dan sukses selalu buat BPJS Kesehatan,” tutup Yati.