PORTALNTT.COM, MAUMERE – Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan telah banyak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal ini juga dirasakan oleh Alfonsus Dewa (53), warga Desa Nangahure Bukit Kabupaten Sikka. Ia menceritakan kalau keluarganya sudah beberapa kali berobat dengan Program JKN.
“Saya sudah jadi peserta JKN sudah lama, dulu saya dapat kepesertaan dari istri yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN). Dulu sebelumnya PT Askes (Persero), dan sekarang pengelolanya sudah bertransformasi menjadi BPJS Kesehatan. Sudah lama kami menggunakan untuk berobat, apalagi ketika anak-anak sakit ini selalu menjadi andalan,” ucap Alfons (10/08).
Alfons yang saat ini bekerja sebagai pendamping sosial atau pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) mendapati banyak masyarakat di desa yang ia bina merasa terbantu dengan adanya Program JKN. Masyarakat yang sudah terdaftar sebagai peserta JKN tidak perlu lagi khawatir jika sewaktu-waktu sakit. Sebagian masyarakat yang ia bina sudah menjadi peserta JKN segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), dimana penerima tersebut merupakan warga dengan penghasilan menengah kebawah.
“Menjadi peserta JKN sangat penting karena sangat membantu terutama biaya pengobatan. Kalau dulu orang takut berobat ke puskemas, dokter atau rumah sakit, tapi sekarang mudah sekali akses layanan kesehatan. Semua masyarakat dapat berobat tanpa ada rasa takut terutama soal biaya,” ujar Alfons.
Saat ditemui, Alfons sedang berkonsultasi tentang pemasangan aplikasi Mobile JKN. Ia menyambut baik keberadaan inovasi yang dihadirkan BPJS Kesehatan dalam mengelola Program JKN. Setelah mendengar informasi aplikasi tersebut, Alfons langsung mencoba mengunduh Aplikasi Mobile JKN. Aplikasi tersebut dapat memudahkannya dalam mengecek data kepesertaannya atau mengetahui fasilitas kesehatan terdekat ketika berada di luar kota.
“Saya kagum dengan inovasi yang ada yang bernama Aplikasi Mobile JKN, kalau kita mau mengecek kepesertaan, cek fasiltas kesehatan dan lain-lain tidak perlu repot ke Kantor BPJS Kesehatan. Apalagi sekarang orang sibuk bekerja terkadang tidak sempat ke kantor, jadi dengan memasang Aplikasi Mobile JKN dimana pun dan kapan pun tetap bisa cek sendiri secara mandiri,” ucapnya sambil menujukkan aplikasi Mobile JKN miliknya.
Ia pun siap menginformasikan kepada keluarga, kerabat, teman bahkan warga binaannya tentang Aplikasi Mobile JKN. Menurutnya hal ini tentu akan memudahkan mereka sehingga mereka tidak perlu repot datang ke Kantor BPJS Kesehatan.
“Akses layanan administrasi jadi lebih mudah, asalkan internet tersedia maka aplikasi pun dapat dibuka, sekilas saya lihat tadi ada berbagai macam fitur di dalamnya dan ini menarik sekali. Saya akan infokan seluas-luasnya ke keluarga, teman bahkan warga,” tambah Alfons.
Beriringan dengan tugas dan tanggung jawabnya sebagai pendamping sosial yaitu Program Keluarga Harapan, Alfons selalu mempromosikan keberadaan Program JKN kepada masyarakat binaannya. Ia mengajak masyarakat yang belum menjadi peserta JKN agar segera mendaftar. Jika ada yang kesulitan dalam hal ekonomi, ia pun mendata warga tersebut agar bisa menjadi peserta JKN yang ditanggung pemerintah.
“Saya selalu menanyakan kepada masyarakat di desa apakah sudah jadi peserta JKN atau belum. Kalau belum saya menyarankan untuk segera mendaftar, kalau tidak mampu maka masuk ke dalam data yang akan diusulkan ke desa kepesertaan PBI nantinya, yang di data di dinas sosial”, imbuhnya
Menurutnya, Program JKN ini menjadi salah satu harapan terbesar bagi masyarakat dari sisi penjaminan pelayanan kesehatan. Ia pun berharap program ini tetap ada dan terus berkelanjutan.
“Program JKN ini memberikan harapan hidup bagi seluruh masyarakat. Dengan sistem gotong royong membantu masyarakat yang membutuhkan. Saya berharap program ini terus berkelanjutan, semakin mudah diakses oleh masyarakat,” tutupnya.