Portal NTT – Sebuah foto yang memperlihatkan bayi imigran yang tewas karena tenggelam dalam pelukan tim penyelamat asal Jerman viral di berbagai media. Foto ini menggambarkan nasib pilu para imigran yang menyebrangi Laut Mediterania demi mencapai Eropa.
Foto yang dirilis oleh organisasi kemanusiaan Jerman, Sea-Watch, pada Senin (30/5) itu bertujuan mendesak para pemimpin Eropa untuk memerhatikan nasib para imigran yang terpaksa menempuh perjalanan tak aman dalam menyebrangi Mediterania.
Bayi, yang tampaknya berusia tidak lebih dari satu tahun itu, dievakuasi dari perahu kayu yang terbalik di perairan pada Jumat (27/9), dalam salah satu insiden mematikan yang dialami sekelompok imigran.
Pada Minggu (30/5), sebanyak 45 jasad imigran tiba di pelabuhan Reggio Calabria, Italia selatan, dibawa kapal angkatan laut Italia, yang berhasil menyelamatkan 135 imigran lainnya.
Dalam surel kepada Reuters, pria penyelamat yang hanya ingin dipublikasikan dengan nama Martin menyatakan bahwa ia pertama kali melihat sang bayi sudah berada dalam air “seperti boneka, tangannya terentang.”
“Saya memegang lengan bayi dan menarik tubuh yang ringan itu ke dalam pelukan saya, seolah-olah dia masih hidup. Jari-jari tanganya seperti terulur, cahaya matahari menyinari matanya yang cerah, namun tidak bergerak,” ujarnya.
“Saya mulai bernyanyi untuk menghibur diri sendiri dan untuk mencoba mengerti momen yang sangat menyayat hati ini. Hanya enam jam yang lalu, anak ini pasti masih hidup,” ujar ayah tiga anak yang berporfesi sebagai terapis musik ini.
Seperti foto Aylan Kurdi, bocah tiga tahun asal Suriah yang ditemukan tergeletak tak bernyawa di pantai Turki tahun lalu, foto bayi yang belum diketahui identitasnya ini menggambarkan kisah pilu perjuangan 8.000 imigran yang tewas di Mediterania dalam upaya mencapai Eropa sejak awal 2014.
Tak banyak yang diketahui soal bayi malang itu. Sea-Watch menyatakan bahwa sang bayi segera diserahkan kepada Angkatan Laut Italia. Sang penyelamat belum bisa memastikan apakah sang bayi laki-laki atau perempuan karena ditemukan berbalut pakaian setengah badan.
Belum diketahui juga apakah orang tua sang bayi termasuk dalam sekelompok imigran yang berhasil diselamatkan atau tidak.
Menurut kesaksian dari pada kru, Sea-Watch kemudian mengumpulkan sekitar 25 jasad imigran lain, termasuk satu anak lainnya. Tim Sea-Watch memutuskan dengan suara bulat untuk mempublikasikan foto tersebut. (CNN)