PORTALNTT.COM, LEMBATA – Kepala dinas kesehatan kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur, drh Mathias AK Beyeng membuka kegiatan workshop II Pendampingan tata kelola program kesehatan tahun 2021 oleh FKM Undana pada dinas kesehatan kabupaten Lembata, Rabu (9/6/2021).
Workshop ini dihadiri oleh Tim Pendamping Tata Kelola Program Kesehatan dari FKM Undana, Dr. Yendris Syamruth, SKM, M.Kes, Sekretaris Badan Perencanaan Pembangunan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bapelitbangda) Kabupaten Lembata, Donatus Ladjar dan Perwakilan dari 9 Puskesmas se kabupaten Lembata.
Kadis Kesehatan Kabupaten Lembata drh Mathias AK Beyeng dalam sambutannya mengatakan, seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan penduduk yang semakin banyak, maka tuntutan terhadap pelayanan pemerintah semakin hari semakin tinggi.
Lanjut dikatakannya, mereka berharap bahwa, pelayanan pemerintah yang dilaksanakan semakin efektif, efesien dan semakin akuntabel.
“Di sisi yang lain, subyektifitas manusia itu semakin tinggi. Apa-apa salah,” terang kadis Mathias AK Beyeng.
Kadis Mathias AK Beyeng menjelaskan, tidak mungkin dalam satu struktur organisasi atau dalam lingkungan yang kecil itu semua orang puas terhadap pelayanan pemerintah.
“Karena apa, karena subyektifitas manusia itu semakin tinggi. Dan karena itu dalam penyelenggaraan pemerintah kita harus mempunyai ukuran-ukuran,” jelasnya.
“Ketika subyektifitas berkembang seperti ini, kita menyampaikan ukuran-ukuran kita, target kita, SOP kita, SDM kita yang karena kemudian orang mengukur kita dengan ukuran yang bermacam-macam, karena setiap penyelenggaraan pemerintahan harus ada ukuran-ukuran yang ditetapkan dan disepakati secara bersama-sama,” tegas mantan kadis pertanian kabupaten Lembata.
Dijelaskannya, dalam tatanan perencanaan pembangunan itulah yang disebutkan dengan visi misi bupati, kemudian tujuan dan sasaran.
“Itulah yang mengukur kita selama melaksanakan visi dan misi bupati terpilih, yang di kejar adalah pencapaian tujuan dan sasaran pembangunan. Untuk sasaran, mengukurnya dengan cara indikator. Misalnya peningkatan derajat kesehatan. Ini ukurannya banyak, karena itu dalam penyelenggaran pemerintahan peningkatan derajat kesehatan yang ukurannya banyak itu dibatasi dengan ukuran-ukuran tertentu yang ada di kita yang disebutkan dengan SDM,” papar orang nomor satu di lingkup dinas kesehatan Lembata ini.
“Saya menyampaikan terima kasih kepada teman-teman dari Undana dari Bapeda yang ikut mendampingi kita dalam penyelenggaraan dalam tata kelola pelayanan kesehatan di kabupaten Lembata. Sekali lagi atas nama pemerintah saya sampaikan terima kasih.
Saya berharap dalam proses pendampingan kerja sama dari provinsi dan kita yang baik, kemudian bisa menghasilkan koreksi, perbaikan dan catatan terhadap tata kelola pelayanan kesehatan di kabupaten Lembata,” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama, Dr. Yendris Syamruth, SKM, M.Kes mengatakan, Workshop Pendamping Tata Kelolah Program Kesehatan Tahun 2021 adalah workshop kedua dari lima workshop yang diagendakan.
“Workshop ini merupakan rangkaian dari pendampingan untuk mereview di dinas kesehatan kabupaten Lembata. Pelaksanaan workshop ini tidak lepas dari kerja sama kita semua. Kita akan melaksanakan kegiatan ini dalam dua hari, dan hari terakhir kita akan melakukan observasi dan Kunjungan ke puskesmas dan dinas kesehatan,” tutup Dr. Yendris Syamruth.
Penulis: Wilibaldus Kali
Editor: Jefri Tapobali