Kisah Sifra Mbolik Gadis Rote Mualim KMP Garda Maritim, Setiap Hari Arungi Lautan Pukuafu

  • Whatsapp
banner 468x60

Penulis: Daniel Timu

Editor: Jefri Tapobali

PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Menjadi seorang Mualim di Kapal tentulah bukan pekerjaan yang mudah. Setiap hari harus bekerja ditengah lautan lepas, bahkan jarang pulang rumah. Dan pekerjaan tersebut lebih banyak di lakoni oleh kaum lelaki.

Kendati demikian, tidak dengan Sifra Mbolik, Seorang Gadis muda asli Rote Ndao yang kini bekerja di KMP. Garda Maritim sebagai seorang Mualim.

Bernama lengkap Sifra Febi Diana Mbolik, atau biasa disapa Sifra Mbolik ini adalah putri dari pasangan suami-isteri Jakobis Mbolik dan Antoneta Mbolik-patola. Kelahiran 29 Agustus 1996 di Dusun Oefik, Desa Oematamboli, Kec. Lobalain, Kab. Rote Ndao.

Sifra Mbolik yang adalah alumni SMA Negeri 1 Rote Selatan ini berhasil melanjutkan dan menyelesaikan studinya di Akademi Maritim Nusantara Cilacap, Jawa Tengah pada tahun 2020. Dan mulai bekerja di KMP. Garda Maritim sejak tahun 2021.

Kepada media ini, Sifra menjelaskan kecintaan pada dunia kemaritiman membuat dirinya makin semangat untuk belajar banyak hal baru yang membuatnya mendapatkan pengalaman yang baru pula.

“Awalnya punya keinginan untuk profesi lain seperti polwan atau dokter. Tapi lebih jauh cinta kepada dunia maritim, jadinya kemaritiman yang ditekuni,” jelas Sifra Mbolik.

“Yang membuat saya suka dengan dunia maritim dan kerja di atas kapal adalah bisa bepergian ke tempat baru sambil bekerja dan tentunya dibayar. Bisa berinteraksi dengan orang baru disetiap harinya, bisa belajar hal baru juga, contohnya setiap hari dengan kondisi dan cuaca yang berbeda dimana kita harus bisa belajar untuk mencari jalan keluarnya dari setiap situasi yang ada,” lanjut Sifra Mbolik.

Sebagai Mualim 2 pada KMP Garda Maritim, Sifra juga menjelaskan bahwa tugasnya adalah bagian atur kesehatan di kapal, dari awak kapal sampai penumpang.

“Sebagai Mualim 2, saya bagian mengatur kesehatan di Kapal, dari kesehatan awak sampai penumpang. Dan juga atur segala jenis komunikasi dan alat-alat navigasi dikapal, juga atur rute pelayaran dan membuat track pelayaran dari satu titik ke satu titik,” jelas Sifra Mbolik pada media ini.

Ketika ditanyai media ini terkait suka-duka menjadi seorang Pekerja di atas Kapal yang tentunya punya resiko tersendiri, Sifra menjelaskan bahwa setiap pekerjaan pasti memiliki resiko masing-masing.

“Senangnya bekerja dikapal adalah kita bertemu dengan orang dari berbagai daerah. Bisa menikmati pemandangan indah sunset dan sunrise, apalagi bagi saya pecinta laut dan senja setiap hari tampa harus kemana-mana bisa lihat pemandangan alam laut yang indah. Walaupun tidak ada hari libur kecuali cuti, tidak bisa selalu ada secara fisik  bersama keluarga atau orang terdekat pun, tapi puji Tuhan sementara saya masih di Kupang- Rote, jadinya masih sering balik kerumah. Walaupun cuma beberapa jam terus balik lagi karena harus layar. Tapi saya sangat menikmati pekerjaan ini,” ungkap Sifra Mbolik.

Sifra sangat berharap agar kedepannya bisa lebih banyak lagi kaum wanita yang mau bekerja di Kapal. Sifra juga sangat berharap agar di NTT bisa dibangun suatu perguruan tinggi untuk Kemaritiman.

“Semoga di NTT bisa lebih ditingkatkan lagi potensi maritimnya, dan kalau bisa dibangun perguruan tinggi untuk kemaritiman di NTT. Mengingat putra putri daerah yang berminat didunia maritim harus keluar daerah, contohnya ke Jawa, Medan, Jakarta, Papua dan lain-lain untuk bisa melanjutkan studi di bidang kemaritiman. Sayang sekali, padahal mau dibilang diluar sana banyak sekali anak daerah yang ingin melanjutkan pendidikan di bidang kemaritiman, tapi belum ada wadah yang tepat di NTT untuk mereka,” kata Sifra Mbolik penuh harap.

“Harapan kedepannya untuk kita perempuan di timur ini memiliki kesempatan yang sama untuk mendapatkan pendidikan, memperoleh keadilan sosial untuk bisa menyumbangkan potensi yang kita miliki untuk dukung indonesia maju, terlebih khusus untuk daerah kita. Kesetaraan gender dalam berkiprah diberbagai bidang sudah terbuka untuk kaum perempuan agar bisa menekan tingkat pengangguran, terutama dikaum perempuan. Karna tidak hanya kaum lelaki yang bisa menghasilkan sesuatu untuk Indonesia (daerah timur), tapi kita kaum wanita juga bisa, semangat dan tetaplah rendah hati,” ucap Sifra Mbolik memotivasi.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60