PORTALNTT.COM, KUPANG – Kepribadian itu berasal dari diri setiap individu manusia. Manusia yang memiliki karakter yang baik serta kuat, akan mampu bertahan. Sebaliknya manusia yang tidak mempunya karakter diri akan hanyut dan terseret arus peradaban yang kian maju.
Hal inilah yang mendasari Koperasi Kredit Swastisari dalam menerapkan pola perekrutan calon karyawan baru, sungguh terobosan baru yang perlu dimaknai sebagai suatu gerakan membangun perubahan bagi perkembangan lembaga ini ke depan.
Untuk diketahui demi membangun karakter calon karyawan baru, Kopdit Swastisari menjalin kerjasama dengan Brigif 21 Komodo.
Manager Kopdit Swastisari Cabang Oesao, Martinus Daton Iker memberikan apresiasi atas apa yang saat ini dilakukan Kopdit Swastisari dalam merekrut calon karyawan Swastisari tahun buku 2016. Secara pribadi ia merasa bangga dengan usaha ini.
“Output yang kami harapkan ketika pembinaan mental oleh Brigif 21 Komodo akan melahirkan tenaga-tenaga yang kompeten dalam mengahadapi tantangan-tantangan di hari-hari ke depan ketika mereka (calon karyawan,red) menjadi karyawan definitive,” ungkap pria Adonara ini.
Menurut ayah dua orang anak ini, 33 calon karyawan yang baru ini harus menjadi corong lembaga dengan berpikir jernih untuk menganalisa sebuah persoalan dan kasus yang timbul akibat tidak loyanya anggota terhadap kepercayaan lembaga.
“Mereka harus bisa menganalisa hal-hal tersebut untuk bagaimana merangkul kembali. Karena tatanan lembaga ini berasaskan kekeluargaan sehingga penganalisaan sebuah masalah harus disikapi secara bijaksana sehingga benturan fisik itu dihindari dengan tata cara penyampaian yang bijaksana sehingga mengugah hati anggota,” kata lulusan Sarjana Ekonomi STIE Oemathonis.
Lanjut Martinus, Mental calon karyawan ini perlu dibimbing dan dipacu ketika dihadapkan pada tantangan yang menyangkut jarak atau jauhnya medan yang akan dijangkau dalam wilayah pelayanan.
“Seperti kami di Cabang Oesao, konteks pelayanan kami mencakup dua Kabupaten yakni Kabupaten Kupang dan Timor Tengah Selatan (TTS). Di Amfoang itu misalnya, banyak sekali masyarakat yang ingin bergabung, pada prinsipnya Kopdit Swastisari ini bukan mengutamakan bagaimana menghimpun uang sebanyak-banyaknya tetapi bagaimana anggota itu ditata dan dibina serta didampingi sehingga kehidupan mereka sejahtera,” tegasnya.
Ia meyakini pembinaan dan didikan yang akan dijalani selama di Brigif akan membuat 33 calon karyawan Kopdit Swastisari ini menjadi tenaga-tenaga handal yang telah teruji sikap, karakter, dan mental untuk mengembangkan lembaga ini ke depan.
“Faktor yang utama bagi kami, pada prinsipnya adalah untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan. Pada perekrutan yang sebelumnya tanpa dibimbing oleh Brigif, tingkat emosi secara fisik selalu muncul tetapi tidak timbul di permukaan. Oleh sebab itu, hal ini kami merasa perlu dilakukan agar bagaimana mental karyawan dibimbing untuk menganalisa persoalan ketika mengalami benturan-benturan di lapangan,” pungkasnya. (Jefri)