Menggali Makna Sumpah Pemuda

  • Whatsapp
banner 468x60

Oleh: Drs. Fransiskus Sili, M.Pd. (SMK Negeri 5 Manado)

Pertama-tama,marilah kita semua bersyukur kepada Tuhan atas kesempatan hari ini memperingati hari Sumpah Pemuda ke 94. Kita bersyukur kepada Tuhan atas rahmat istimewa bagi bangsa yang melewati aneka perjuangan sampai ke hidup saat ini. Mengukir berbagai moment sejarah membuat kita makin maju dan dikenal. Sumpah Pemuda kini telah menjadi kisah sejarah penuh makna yang tak pernah habis digali inspirasinya.

Belajar dari Sejarah

Dari sejarah kita belajar bahwa pengalaman pahit bersama dijajah mendatangkan kesadaran akan nasib buruk yang sama. Meski pada awalnya mereka berjuang dengan semangat local kedaerahan, mempertahankan daerahnya sendiri-sendiri melawan penjajah, namun berkat munculnya semangat nasional yang dipelopori lahirnya organisasi bernapaskan persatuan, berpaham kebangsaan.

Perjuangan lokal kedaerahan perlahan berubah dan membakar semangat nasionalisme. Para pemuda dari berbagai daerah: Jong Java, Jong Sumatra, Jong Sulawesi, Jong Ambon dan dari seluruh daerah di kepulauan Nusantara. Mereka berkumpul dan berikrar: meski berasal dari latar belakang berbeda, mereka diikat oleh cita-cita yang sama untuk  untuk merdeka karena merasa memiki satu nusa, satu bangsa dan satu Bahasa: Indonesia.

Sumpah pemuda sebagai hasil Konggres Pemuda II diperjuangkan oleh para pemuda menjadi tonggak lahirnya semangat persatuan dan kesatuan di kalangan pemuda Indonesia. Hal itu untuk menyatukan tekad meraih kemerdekaan melalui semangat satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa.

Satu nusa berarti bahwa setiap orang harus merasa memiliki satu tanah air yang sama, yaitu tanah air Indonesia. Indonesia merupakan negara maritim di mana sebagian besar wilayahnya terdiri dari perairan yang memisahkan antarpulau. Pulau-pulau di Indonesia yang dipisahkan oleh laut pada hakikatnya adalah satu. Hal itu berarti, saat seseorang berada di pulau-pulau di Indonesia, kita masih tetap di tanah air Indonesia.

Satu bangsa memiliki makna, walau kita berasal dari suku yang berbeda, kita tetap satu bangsa, yaitu bangsa Indonesia. Bentuk wilayah berupa kepulauan dengan sumber daya manusia yang menyebar menyebabkan keberagaman suku bangsa, adat istiadat, dan kebudayaan di Indonesia.

Keberagaman suku bangsa tidak menjadikan bangsa kita terpecah belah, tetapi menjadi perekat terwujudnya persatuan dan kesatuan bangsa. Makna satu bahasa Indonesia adalah bahwa bahasa yang dapat mempersatukan bangsa, yaitu bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi alat komunikasi antarsuku di Indonesia. Bahasa Indonesia menjadi bahasa yang dijadikan sebagai bahasa pengantar pendidikan, dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Bahasa Indonesia menunjukkan jati diri bangsa Indonensia. Dan semua warga bangsa dari lintas generasi kini tetap berjuang menunjukkan identitas sebagai bangsa , yang diikat dalam NKRI, yang berjalan dalam naungan Pancasila dan UUD 45, yang hidup dalam semangat perbedaan bernapaskan semboyan Bhineka Tunggal Ika.

Menimba Makna Sumpah Pemuda

Sadar-atau tidak, menggali makna dari suatu peristiwa yang telah ditelan waktu  bagi generasi muda sekarang itu tidak gampang. Apalagi kita yang sekarang hidup di alam kemerdekaan, reformasi, pasca reformasi dan lahir di era perkembangan teknologi yang super dasyat. Dunia menyebut kita: Generasi Muda Milenial. Karena tidak pernah mengalami apa artinya perjuangan fisik melawan penjajah, akibatnya Orang sibuk saja dengan dirinya….Banyak orang tidak peduli akan hari kemarin berbasis sejarah,  karena yang dipentingkan adalah hari ini. Menikmati hidup, carpe diem! Dan karenamerasa begitu pentingnya hari ini sampai lupa bahwa masih ada hari esok.
 
Sahabat-sahabat muda, di manapun…masa kini adalah masa muda yang menuntut juang; bukan sekedar jual tampang, adu nyali atau adu otot tanpa panggung kehormatan dan pulang tanpa kemenangan. Kalau cuma adu atot,itu cuma cashingnya doang… kalau cuma bermental saling menjatuhan dan menyingkirkan, apa artinya persaudaraan dan perbedaan? Kita Bersatu bukan dalam keseragaman tetapi keberaganan.. Bukan uniformitas melainkan pluriformitas…Sering kita terjebak konflik, dengan dan tanpa korban, meski karena hal sepele.. padahal kita makan dari rahim bumi yang sama dan minum dari susu  ibu yang sama: Indonesia.

Kita gampang tidak saling peduli, lupa bahwa sekarang itu masa penuh konsistensi untuk mendatangkan prestasi dan apresiasi; dan bukan, sekali lagi bukan, sensasi…. Bukan sekedar promosi atau popularitas murahan tanpa harga tetapi… prestasi…Sebagai diri dan sebagai bangsa.. Kalau ingin maju, tambahkanlah garis prestasimu dan bukan menodai dan mematahkan garis yang lain. Kita menjadi popular karena karya dan prestasi yang terus menginspirasi. Namun hidup sekarang akan menjadi bermakna kalau selalu dibangun dalam kesadaran: setiap Langkah menentukan arah dan setiap Tindakan menentukan tujuan. Meski perjuangan mencapai tujuan bukan tanpa tantangan dan badai….Tetapi…. Jangan berhenti di tengah. Mau tahu? Mari ikuti kisah inspirasi berikut ini…

Seorang Anak mengemudikan mobilnya bersama ibunya. Setelah beberapa puluh kilometer, Tiba-tiba awan hitam datang bersama angin kencang. Langit menjadi gelap. Beberapa kendaraan mulai menepi & berhenti. “Bagaimana, Bu? Kita berhenti?”, Si Anak bertanya. “Teruslah.. !”, kata Ibu
Anaknya tetap menjalankan mobil. Langit makin gelap, angin bertiup kencang. Hujanpun turun. Beberapa pohon bertumbangan, Bahkan ada yg diterbangkan angin. Suasana sangat menakutkan. Terlihat kendaraan² besar juga mulai menepi dan berhenti.

“Bu….?” “Teruslah mengemudi..!” kata Ibu sambil terus melihat ke depan. Anaknya tetap mengemudi dengan bersusah payah.
Hujan lebat menghalangi pandangan hanya berjarak bebarapa meter saja. Si Anak mulai takut. Namun… tetap mengemudi walaupun sangat perlahan. Setelah melewati beberapa kilometer ke depan, dirasakan hujan mulai mereda & angin mulai berkurang. Setelah beberapa kilometer lagi, sampailah mereka pada daerah yg kering & matahari bersinar.
“Silahkan berhenti dan keluarlah”, kata Ibu. “Kenapa… sekarang ?”, tanya-nya
“Agar kau bisa melihat seandainya berhenti di tengah badai”. Sang Anak berhenti & keluar. Dia melihat jauh di belakang sana badai masih berlangsung. Dia membayangkan orang-orang yang terjebak di sana. Dia baru mengerti bahwa jangan pernah berhenti di tengah badai karena akan terjebak dalam ketidak pastian.

Jika kita sedang menghadapi “badai” kehidupan, teruslah berjalan, Kalau ingin berjalan cepat…, berlarilah sendiri… kalau ingin cepat sampai tujuan, berlarilah sendirian…tapi kalau ingin berjalan  jauh, berjalanlah bersama. Berlari atau berjalan…, itu soal pilihan, tapi jangan berhenti dan putus asa karena kita akan tenggelam dalam keadaan yang terus menakutkan. Lakukan saja Apa yang dapat kita lakukan & yakinkan diri bahwa badai pasti berlalu. Kita tidak kan pernah berhenti tetapi maju terus karena kita yakin bahwa di depan sana kepastian dan kesuksesan ada untuk kita…meski tetap butuh berkorban dan berjuang
Hidup dan perjuangan tak selamanya mulus! Butuh batu kerikil supaya kita berhati-hati..Butuh semak berduri supaya kita waspada.. Butuh pesimpangan supaya kita bijaksana dalam memilih..Butuh petunjuk jalan supaya kita punya harapan pasti tentang arah masa depan.. Hidup butuh masalah supaya kita tahu kita punya kekuatan..

Butuh pengorbanan supaya kita tahu cara kerja cerdas..Butuh air mata supaya kita tahu mendengarkan dan merendahkan hati..Butuh dicela supaya kita tahu bagaimana cara menghargai..Butuh tertawa dan senyum supaya kita tahu mengucap syukur..Butuh orang lain supaya kita tahu bahwa kita tidak sendiri..

Teruslah melangkah walau mendapat rintangan, Jangan takut! Saat tidak ada lagi tembok untuk bersandar, masih ada lantai untuk bersujud. Jangan menghitung apa yg hilang, namun hitunglah apa yg tersisa. Lakukanlah apa yang harus kau lakukan, selebihnya biarlah Tuhan yang menyelesaikan…

Para generasi muda yang tak tersebutkan satu per satu…Bangun dan bukalah matamu…Saatnya meraih mimpimu…Arahkan pandangan ke depan..Tuhan kan menuntunmu. Sadarilah masa berganti. Tantangan kan kita hadapi. Bergandeng tangan untuk negeri ini.. bersiaplah karena era kita menanti berseri. Bersatu dalam perbedaan. Berpegang tangan dan berlari. Singkirkan egomu oh kawan Demi negeri ini…Jadilah generasi emas..Cerdas berkarakter itu kita..Berjuang dan harus berani. Kita terus torehkan prestasi (Lagu Profil Pelajar Pancasila).

Inspirasi Bagi Guru
 
Peringatan Hari Sumpah Pemuda  punya sarat makna bagi Guru agar terus menginpirasi. Guru inspiratif dapat bergerak lincah dalam menemani, dan mendampingi para murid sejak usia dini sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Guru andal mempunyai kemampuan prima di bidang mata pelajaran yang diampu; empati yang kuat terhadap kebutuhan murid; dan dengan cara kreatif dapat mengembangkan kemampuan pedagogis dalam berbagai program pendampingan.

Guru berkualitas mempunyai spiritualitas hidup rohani yang baik. Mengajarkan apa yang dilakukan dan melakukan apa yang diajarkan. Menjadi yang digugu dan ditiru. Kehadirannya bagai lilin di kelamnya hidup generasi  muda kita. Kita dipanggil untuk terus merasa bangga menjadi guru karena aneka tugas keguruan yang diemban merupakan perutusan dari Tuhan yang kita imani dan yang memanggil kita ikut dalam tugas perutusan: memanusiakan manusia muda.

Mendidik bagi kita berarti pengabdian pada Yang Ilahi. Kita patut bersyukur bahwa selama ini kita masih dipercaya oleh Tuhan dalam mendidik para murid. Tugas perutusan dari Tuhan hendaklah diterima dengan rasa gembira penuh sukacita.

Dalam analisis Trenfor (2017), seperti ditulis Odemus Bei Witomo, guru berkualitas mempunyai cara khas, yaitu membuat para murid berpikir dan memahami banyak hal dalam materi ajar, atau segala sesuatu yang dipelajari. Guru tersebut mampu memberikan arah ke mana murid melihat. Dengan adanya arah, murid dapat berkembang tahap demi tahap.
Selain mengajar, seorang guru juga belajar sehingga kemampuan dalam mengajar pun bertambah seiring dengan pertumbuhan, dan perkembangan karakter murid. Jika hal tersebut dilakukan secara berkesinambungan maka guru akan menjadi inspirasi hidup bagi murid dalam menimba ilmu dan kebajikan etis yang di kemudian hari dapat berguna bagi kehidupan mereka.

Ada sepenggal kalimat dari orang tak dikenal, “Pendidikan yang baik dapat mengubah siapa pun, guru yang baik dapat mengubah apa pun.” Dalam transformasi yang demikian, peran guru menjadi sangat penting, yaitu mengembangkan karya pendidikan guna membantu perubahan peserta didik menjadi pribadi yang lebih baik dan bermartabat. Petrus Kanisius (1527-1597) mengatakan, “Jika ingin mengubah dunia, didik kaum muda!” Pendidik utama sebagai agen perubahan di lingkungan sekolah adalah guru yang cakap, punya hati nurani, dan inspiratif.
Sebagai catatan akhir, guru dalam kedalaman hatinya pantas dan selayaknya bersyukur karena diizinkan oleh Tuhan Yang Maha Esa, untuk mendidik anak-anak bangsa. Guru merupakan profesi mulia, dan layak untuk dibanggakan, karena menjadi pendidik bukan perkara mudah.

Harus diakui dalam menjawab tantang zaman, guru-guru perlu terus dibekali, tak pernah berhenti belajar untuk menjadi pendidik profesional, andal, penggerak, dan insan inspiratif bagi para murid. Hanya dengan cara ini kitab boleh berharap, semoga di masa depan banyak orang muda yang terpanggil dan tergerak untuk menjadi guru yang berkualitas, guna ikut membangun peradaban bangsa yang lebih maju, dan berkembang.

Dan untuk kita semua yang termasuk Aparatur Sipil Negara, tenaga kependidikan, dan semua yang terlibat dalam layanan Pendidikan di sekolah, apa yang dapat kita lakukan sebagai wujud terima kasih kita kepada Tuhan yang memberi kita kesempatan mengabdi bagi negeri, dan tanggungjawab kita kepada bangsa dan negara yang mempercayakan tugas ini? Lakukanlah tugas dan tanggungjawabmu dengan sepenuh hati dan pengabdian yang tulus dan suci. Kalau tidak, benarlah kata-kata syair ini.. “Aku punya ragamu, tetapi tidak hatimu…” Selamat merenung dan teruslah merenung…tenggelamlah dalam diam…Selamat hari Sumpah Pemuda… …


 
Lirik Lagu Pelajar Pancasila
 
Bangun dan bukalah matamu
Saatnya meraih mimpimu
Arahkan pandangan ke depan
Tuhan kan menuntunmu
 
Sadarilah masa Berganti
Tantangan kan kita hadapi
Bergandeng tangan untuk negeri
Era kita menanti berseri
 
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia
 
Bersatu dalam perbedaan
Berpegang tangan dan berlari
Singkirkan egomu oh kawan
Demi negeri ini
 
Jadilah generasi emas
Cerdas berkarakter itu kita
Berjuang dan harus berani
Kita terus torehkan prestasi
 
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia
 
Kita pelajar Pancasila
Kita bernafas dalam sila-silanya
Kita pelajar Pancasila
Ayo kita jaga untuk Indonesia.
Sekian dan Terima kasih.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60