Mengoptimalkan Peran SKO Untuk Cetak Atlet Berprestasi Dengan Ketersediaan Sarana Infrastruktur dan Pendukungnya

  • Whatsapp
banner 468x60

Penulis dan editor: Jefri Tapobali

PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Sebagai satu-satunya sekolah khusus di bidang olahrga yang berada di Provinsi NTT, peran Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) Keberbakatan Olahraga Flobamorata Kupang atau biasa dikenal dengan SKO Flobamorata Kupang harus benar-benar dioptimalkan.

Untuk itu perlu ada beberapa hal yang harus ditata secara baik agar ciri khas karakter sekolah olahraga akan nampak lewat output yang dihasilkan.

Hal pertama yang perlu dilakukan adalah menata manajemen pengelolaan terkait kurikulum. Perubahan kurikulum itu nampak jelas terlihat pada penambahan intensitas latihan dari 4 jam menjadi 6 jam/ hari.

Penegasan ini disampaikan, Kepala Sekolah SKO, Hironimus Pati, S.Pd, MM, yang ditemui PortalNTT di ruang kerjanya, Selasa (15/3/2022).

Hal selanjutnya, menurut Hironimus Pati yang akrab disapa Andris adalah daya dukung para instruktur yang berkompeten dan profesional sesuai bidangnya masing-masing.

“Pada tahun 2022 ini, SKO telah melakukan seleksi instruktur secara transparan dengan metode lelang terbuka. Seleksi ini dilakukan oleh pakar-pakar Olahraga di NTT dan menghasilkan 15 instruktur. Kompetensi dari instruktur yang sudah di SK kan tidak perlu diragukan lagi,” tegas putra Lembata ini.

SKO Dukung Penuh PON 2024 dan 2028

Hironimus Pati menjelaskan dalam kaitannya dengan Pekan Olahraga Nasional (PON), SKO sebagai sekolah khusus olahraga memiliki visi mewujudkan SKO sebagai icon olahraga di NTT yang berdisiplin, tangguh dan berkarakter menuju prestasi nasional dan internasional.

Dari visi tersebut sangat jelas, kata Andris bahwa SKO akan mendukung PON 2024 dan PON 2028 dimana NTT sebagai tuan rumah.

Untuk itu, selaku pimpinan di SKO diakuinya bahwa ketika semua manajemen telah dibenahi maka perlu ada dukungan dari pemerintah.

“Pemerintah Provinsi sudah mendukung SKO dengan mensubsidi segala operasional yang ada di sini. Tetapi ada sisi-sisi lain belum tersentuh karena terkendala pandemi covid dan itu menjadi kekurangan bagi kami seperti daya dukung sarana prasarana,” jelasnya.

“Sejauh ini sarana prasarana masih jauh dari kesempurnaan. Untuk itu jika ketiadaan anggaran akibat pandemi covid maka perlu ada tindaklanjut membangun kerjasama dengan Dispora agar ada sharing yang dilakukan untuk kita gunakan fasilitas olahrga yang dimiliki Dispora secara bersama untuk mempersiapkan atlet-atlet kita sehingga kekurangan fasilitas Olahrga ini lambat laun bisa teratasi,” imbuhnya.

Selain sarana prasarana, asupan gizi juga menjadi hal penting untuk diperhatikan. Pasalnya, standar gizi atlet itu berbeda dengan standar gizi jika dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya. Sehingga diperlukan penambahan anggaran untuk penambahan gizi demi persiapan atlet menuju even-even nasional dan internasional

“Sudah ada tapi belum maksimal,” tandasnya.

Andris juga mengatakan dengan adanya pandemi saat ini terjadi pemangkasan sejumlah mata anggaran, namun Ia mengharapkan perhatian pemerintah terkait biaya tryout, baik tryout tingkat regional maupun nasional. Karena tryout menjadi penting untuk mengukur perkembangan atlet.

“Dengan tryout kita membiasakan atlet dalam berlomba dan bertanding. Hal itu secara langsung melatih mental atlet. Kalau atlet dilatih tapi tidak dibiasakan dengan ujicoba di tryout maka secara mental mereka belum siap,” kata lulusan magister manajemen Unwira ini.

Menurutnya atlet-atlet yang dibina di SKO mempunyai treck record yang bagus. Dari sisi inputnya sudah ditata bagus sehingga outputnya juga pasti bagus dan pada akhirnya terserap kemana-kemana.

“Perlu ada intervensi dari pemerintah agar atlet-atlet yang dibina di SKO agar diperhatikan pemberdayaan selanjutnya untuk kepentingan Provinsi NTT. Tanpa ada intervensi maka atlet-atlet potensial yang keluar dari SKO itu menjadi peluang besar bagi Provinsi lain. Mereka akan diakomodir menjadi atlet Provinsi lain padahal pemerintah Provinsi NTT sudah mengalokasikan anggaran yang besar untuk pembentukan atlet-atlet yang diambil dari seluruh daerah di kabupaten/kota di Provinsi NTT tapi penyerapan untuk kepentingan Provinsi lain,” katanya.

Untuk itu, Andris mengharapkan ada regulasi untuk mendukung output atlet ini bisa tertampung.

“Misalnya perlu ada kerjasama dengan universitas-universitas di Provinsi ini untuk menampung para atlet untuk melanjutkan sekolahnya ataukah jika mereka melanjutkan ke jalur-jalur lain seperti TNI/POLRI, bisa dikomunikasikan agar mereka bertugas di NTT, ketika ada even-even mereka bertanding mewakili NTT,” tandasnya.

Ia mengatakan sampai saat ini ada sejumlah atlet yang telah menjadi bagian dari Provinsi lain.

“Saya contohkan ada salah satu lulusan SKO yang saat ini telah bergabung dengan elit pro akademi Persija Jakarta U-18 sampai 2025. Ada juga yang lulus tentara tapi bertugasnya di Bali dan menjadi atlet tinju mewakili Provinsi Bali,” jelasnya.

Untuk diketahui, sampai saat ini ada 9 cabang olahrga yang bisa ditemui di SKO Flobamorata Kupanga yaitu, Kempo, Taekwondo, Karate, Pencak Silat, Tinju, Atletik, Sepak Bola, Kriket, Angkat Besi.

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60