PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Pengurus DPD PDI Perjuangan Provinsi NTT menyatakan hasil quick count yang dirilis lembaga survei terkait hasil Pilgub NTT 2018 merupakan sebuah upaya penggiringan opini.
Ketua tim pemenangan Paket Marhaen (Marianus Sae-Emilia Nomleni), Viktor Mado Watun, kepada wartawan di kantor DPD PDIP NTT, Rabu (27/6) malam, mengatakan, sesuai data yang diterima DPD PDIP NTT secara lisan dari seluruh kabupaten di daratan Flores justru dimenangkan Paket Marhaen.
“Justru data lisan yang kami terima, kami menang telak dari Lembata sampai Labuan Bajo. Yang kita himpun sekarang adalah real count,” kata Viktor.
Menurut dia, dalam real count yang dilakukan, seluruh DPC PDIP segera mengumpulkan semua data modul C1-KWK, sebagai bagian dari pada hasil pasti yang nanti akan dilakukan oleh masing-masing KPUD di kabupaten/kota.
“Jadi quick count mereka boleh menang, tapi kami juga mengklaim bahwa kami menang. Karena di Timor tidak mungkin seorang Emi Nomleni tidak mendapat suara di daratan Timor. Tidak mungkin,” tandas Viktor.
Bekas Wakil Bupati Lembata itu meyakini masyarakat NTT cukup cerdas, untuk itu dia mengimbau agar tetap tenang mengikuti proses ini dan semua tahapan di tingkat PPK sampai di tingkat KPU.
“Nanti akan diumumkan secara resmi oleh KPU, karena lembaga yang mengatakan bahwa menang kalahnya paslon yang maju kali ini di Pilgub itu adalah lembaga KPU, bukan quick count. Sehingga kita tetap mengejar real count yang semuanya tertuang dalam modul C1-KWK yang malam ini diharapkan semuanya sudah terkumpul di seluruh DPC PDIP se-NTT,” kata dia.
Viktor kembali menegaskan, jika berdasarkan hasil real count yang sekarang dihimpun PDIP Provinsi NTT, maka pihaknya optimis menang.
“Pada beberapa kabupaten di daratan Timor, itu selisih sangat tipis sekira satu koma sekian persen dengan paket nomor urut 4. Sehingga kalau data suara daratan Flores masuk, saya rasa angkanya pasti akan berubah. Masa di Flores kita tidak mendapat suara. Kami punya keyakinan menang, karena selain kita keliling, sekarang informasi terbatas dari Flores dan seluruh teman-teman DPC seperti itu hasilnya, bahwa posisinya kita unggul tapi masih proses untuk Pilkada kabupaten, sehingga diminta bersabar untuk direkap sekaligus. Jadi saya memastikan bahwa quick count adalah penggiringan opini,” tegas Viktor Mado Watun yang didampingi Emilia Nomleni. (*)