Pemda Lembata Pulangkan 1.066 Jiwa Warga Jontona Terdampak Erupsi Ile Lewotolok

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, LEMBATA – Pemerintah Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur melalui Plh.Sekretaris Daerah Kabupaten Lembata Paulus Kedang hari ini, Selasa (9/2/2021) resmi memulangkan warga Jontona, kecamatan Ile Ape Timur yang terdampak erupsi Ile Lewotolok, Selasa (9/2/2021).

Pemulangan warga kali ini  merupakan kelompok terakhir pengungsi erupsi Ile Lewotolok yang bisa dipulangkan kembali ke rumah setelah kurang lebih 2 bulan lebih berada di lokasi pengungsian.

Jumlah warga Jontona yang dipulangkan hari ini, dari sebanyak 1.066 (Seribu Enam Puluh Enam) jiwa tersebut, tersebar di 10 titik diantaranya, rumah warga yang ada di kota Lewoleba,  Kantor Kelurahan Lewoleba Tengah dan posko utama atau eks kantor Bupati lama.

Sebelum acara pelepasan, terlebih dahulu pemerintah memberikan arahan yang disampaikan oleh Plh sekretaris daerah Lembata, Paulus Kedang.

Turut hadir mendamping Plh Sekda, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lembata, Thomas Tip Des, kadis Kominfo, Markus Labi Waleng, Kabag Humas dan Protokol Setda, Petrus Demong, kaban kesbangpol, Anselmus Bahi dan undangan lain.

Plh sekda, Paulus Kedang dalam arahannya, menyampaikan, berdasarkan surat dari badan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi,

status gunung Ile Lewotolok berada pada siaga Level III.

“Status gunung api Ile Lewotolok masih Level III Siaga. Namun radius potensi bahaya untuk Desa Jontona, dari radius 4 Km diturunkan menjadi radius 3 Km”.,” ungkapnya.

Lanjut dikatakannya, warga desa Jontona sudah boleh kembali ke desanya dengan tetap waspada bahwa, resiko erupsi, longsor abu panas dan suhu yang tinggi masih bisa terjadi.

“Warga dihimbau untuk tetap waspada dan menggunakan masker penutup mulut dan hidung untuk terhindar dari abu dan panas sekaligus sebagai upaya mencegah penularan covid-19 yang saat ini terus meningkat,” tutur Asisten II Setda Lembata ini.

Sementara, Kapolres Lembata, AKBP Yoce Marten kepada media ini via WA, berpesan agar warga tetap waspada walaupun sudah masuk dalam daerah aman (diluar radius 3 km).

“Namun desa Jontona merupakan daerah bekas aliran lahar, sehingga masih harus tetap waspada,” terang Kapolres Yoce.

Orang nomor satu di Polres Lembata ini meminta warga untuk tetap semangat dalam menghadapi kehidupan kedepannya.

“Saya berharap agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan terutama bila berada di luar rumah,” jelas Kapolres Lembata.

Ketua DPRD Lembata Petrus Gero mengucap syukur karena keadaan semakin baik sehingga masyarakat Jontona bisa diijinkan kembali ke kampung halamannya.

“Kita berharap kondisi alam semakin bersahabat agar masyarakat Ile Ape dan Ile Ape Timur dapat bekerja untuk kehidupan mereka dengan bercocok tanam, memelihara ternak dan usaha ekonomi produktif,” harap Piter Gero sapaan akrab.

Dikatakannya, atas nama Lembaga DPRD menyampaikan limpah terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam Satgas Bencana Erupsi Ile Lewotolok yang telah berjibaku melayani masyarakat terdampak erupsi.

“Semoga karya dan kerja kemanusiaanmu semua dirahmati oleh Tuhan.

Kami berharap perhatian pemerintah terhadap para pengungsi yang baru kembali dengan persediaan sembako dan air bersih untuk memulai hidup baru di desa yang selama ini ditinggalkan,” tandas Mantan Photografer handal ini.

Tambahnya, peningkatan kualitas jalan lingkar Ile Ape menjadi penting dan mendesak untuk diperhatikan bersama Pemerintah dan DPRD untuk memudahkan evakuasi apabila terjadi lagi keadaan bencana erupsi yang membahayakan.

Untuk diketahui, Data Pengungsi posko terpusat dan mandiri desa Jontona.

Titik Pengungsi

1. Posko Mandiri berjumlah 199 Kepala Keluarga (KK)

Jumlah Jiwa 807.

2. Posko Terpusat jumlah Kepala Keluarga (KK) 72, Jumlah jiwa 259.

 

 

Penulis: Wilibaldus Kali

Editor: Jefri Tapobali

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60