PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Bupati Sumba Barat, Drs.Agustinus Niga Dapawole mengatakan, dalam rangka memperkuat kesadaran bersama terhadap pergeseran arah kebijakan pembangunan pada era ekonomi yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama pembangunan, perlu digelorakan kembali semangat gotong royong dan keswadayaan masyarakat dalam pembangunan dan untuk memajukan Bumi Pada Eweta Mandaelu.
Menurut Bupati Dapawole, bulan bhakti gotong royong masyarakat (BBGRM) ke-15, Hari kesatuan Gerakan (HKG) ke-46 dan hari keluarga nasional (HARGANAS)ke-25, tujuanya untuk meningkatkan ketangguhan, ketahanan masyarakat dalam pembangunan desa dan kelurahan menuju kemandirian, menguatkan kapasitas, kebersamaan, kekeluargaan dan gotong royong.
Peringatan ini kata Bupati Dapawole, merupakan momentum untuk menguatkan hati pentingnya gotong royong dan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Bulan bhakti gotong royong masyarakat ke-15 dan hari kesatuan gerakan PKK dilaksanakan di setiap desa dan kelurahan di SB, selama 1 bulan Efektif, mulai 1-31 Mei 2018, dengan tema “Semangat kesatuan gerak PKK dalam bulan bhakti gotong royong dan masyarakat perkuat sinergisitas, partisipasi dan keberdayaan masyarakat menuju masyarakat mandiri dan sejahtera.
“Pada hari ini kita memperingati hari kesatuan gerak(HKG)ke-46 dan hari keluarga Nasional ke-25, agar kaum ibu, para kader PKK dari tingkat desa, kabupaten semakin memajukan gerak langkah sinergi dengan pemerintah kabupaten SB. Pemerintah apresiasi kepada para kader yang selama ini telah berperan sebagai ujung tombak pemberdayaan masyarakat yang sejahtera, hal itulah pemerintah daerah mendorong pemerintah SB, senantiasa mendukung dan memotivasi kegiatan PKK agar lebih maksimal dalam membangun kesejahteraan dalam ketahanan keluarga SB, sebagai berikut:
1.Kita semua menjadi pengerak/pelopor secara terus menerus menggelorakan semangat gotong royong dan keswadayaan sehingga memotivasi, inspirasi keluarga masyarakat yang lebih baik.
2.Tabggung jawab kita semua agar dapat memberikan perhatian dalam kontribusi memberi peluang kesempatan berusaha kepada masyarakat kecil sehingga hidup layak.
3.Kita harus mampu mengantisipasi dan mencenati berbagai gejolak sosial yang mungkin akan terjadi ditengah masyarakat dan danpak pada kerukunan serta stabilitas daerah, bangsa dan Negara. Berat sama dijinjing ringan sama dipikul, ungkapan sederhana ini agar terus dikembangkan budaya saling mendukung, membantu, antara sesama,” kata Bupati Dapawole.
Kegiatan ini dihadiri Bupati SB, Wakil Bupati, Sekda SB, Forkompinda, staf ahli Bupati, pimpinan istansi vertikal, BUMN/BUMD, Ketua PKK, Camat se-kabupaten SB, Danramil 1613-04, LSM, tokoh masyarakat, tokoh agama, kepala SMP, SMA, kepala Desa/Lura, dan Masyarakat. (Adr/Mus)