PORTALNTT.COM, ROTE NDAO -Pekerjaan jembatan dengan volume 10 x 8 meter dengan anggaran senilai Rp. 1,83 miliar di desa Daleholu kecamatan Rote Selatan yang bersumber dari APBD Rote Ndao tahun 2016 yang dikerjakan oleh cv Teguh Karya dengan sub kontraktor John Therik, diduga dikerjakan asal jadi dan tidak sesuai spesifikasi, pasalnya belum satu tahun jembatan tersebut sudah mengalami kerusakan di bagian tiang panjang dan tiang pengarah.
Demikian penegasan Johan Malelak seorang warga desa itu ketika dikonfirmasi portalNTT di kediamannya, Selasa (14/11). Johan Malelak mengatakan dirinya merasa menyesal dengan ulah sang kontraktor karena pagar kebun miliknya di samping jembatan itu dibongkar karena sumber air untuk kegiatan tersebut di ambil dari mata air di kebun itu, namun sayangnya setelah selesai pekerjaan kontraktor meninggalkan tempat itu tanpa pamit dan tidak memperbaiki pagar yang di bongkar.
“Akhirnya tanaman di kebun saya dimakan oleh hewan dan terjadinya kerusakan tanaman dengan total kerugian sekitar Rp 38 juta,” kata Malelak.
Malelak mengungkapkan dirinya telah melaporkan persoalan ini secara tertulis ke pihak dinas pekerjaan umum dan DPRD Rote Ndao dan anggota DPRD Cahrli Lian pernah meninjau langsung lokasi tersebut namun sampai saat ini belum ada informasi balik.
“Apabila dinas terkait dan DPRD tidak mensikapi kedua persoalan tersebut maka dirinya akan menutup akses jalan lewat jembatan itu dikarenakan tanah proyek itu miliknya,” tegasnya.
Anggota DPRD Rote Ndao Charli Lian ketika dikonfirmasi portalNTT via telepon mengatakan atas dasar laporan masyarakat dan dirinya melakukan pemeriksaan proyek jembatan tersebut pada tahun 2016 dan temukan sejumlah tiang yang mengalami kerusakan dan dirinya perintahkan sub kontraktor John Therik segera memperbaikinya namun dirinya belum melakukan pemeriksaan ulang, dan ketua DPD PPP ini membantah kalau pekerjaannya menelan biaya tidak sampai Rp. 1,83 miliar tapi anggarannya hanya sekitar Rp. 1,2 miliar.
“Terkait kerusakan tanaman di kebun tolong langsung konfirmasi ke pemilik kebun johan malelak,” katanya. (Nadus)