Rayakan HUT ke-54, BPJS Kesehatan Hadirkan Layanan Hingga ke Ujung Negeri

  • Whatsapp

PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Dalam rangka memperingati HUT ke-54 Tahun BPJS Kesehatan pada 15 Juli 2022 nanti, sekaligus meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Direksi dan Dewan Pengawas BPJS Kesehatan turun langsung memberikan pelayanan informasi seputar JKN di 14 kabupaten/kota terluar atau perbatasan Indonesia. Ke-14 kabupaten/kota tersebut meliputi Sabang, Nias, Natuna, Sebatik, Kepulauan Talaud, Rote, Merauke, Entikong, Malinau, Morotai, Atambua, Jayapura, Sumba, dan Sumbawa.

Di Kabupaten Rote Ndao yang adalah wilayah terselatan NKRI, kegiatan dalam memeriahkan HUT BPJS Kesehatan digelar di Puskesmas Batutua, Desa Oehandi, Kec. Rote Barat Daya, Kab. Rote Ndao, pada, Selasa (12/7/2022) Jam 07.00 (WITA) hingga selesai.

Kegiatan Sosialisasi Program dan Pelayanan pemeriksaan kesehatan ini dihadiri langsung oleh Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan.

Dalam sambutannya, David Bangun mengatakan meski Program JKN telah sewindu berjalan, namun upaya edukasi kepada masyarakat mengenai manfaat, hak, kewajiban, hingga prosedur layanan Program JKN tak henti dilakukan. Ia menegaskan, bertambahnya jumlah peserta JKN juga harus diiringi dengan kemudahan akses informasi dan penanganan pengaduan.

“Saat ini kami memang sudah menyediakan beragam kanal layanan informasi, administrasi dan penanganan pengaduan tanpa tatap muka, seperti melalui BPJS Kesehatan Care Center 165, Aplikasi Mobile JKN, Chat Assistant JKN (CHIKA), Voice Interactive JKN (VIKA), Pelayanan Administrasi melalui Whatsapp (PANDAWA), hingga dengan cara mengirimkan direct message di media sosial resmi BPJS Kesehatan. Namun harus kita pahami bahwa tidak semua orang bisa mengakses kanal tersebut karena terkendala kondisi jaringan komunikasi, tidak semua orang familiar menggunakan smartphone, dan sebagainya. Untuk itu, kami juga berupaya memberikan kemudahan layanan informasi dan penanganan pengaduan bagi masyarakat dan peserta JKN secara tatap muka,” jelas David Bangun.

Seorang warga menerima doorprize sepeda.

David juga mengatakan selain melalui Kantor Cabang, layanan informasi dan pengaduan juga bisa diakses melalui Mall Pelayanan Publik (MPP), Kader JKN, hingga Mobile Customer Service (MCS) yang siap menjemput bola hingga daerah pelosok atau yang terkendala akses geografis.

Di waktu yang sama, BPJS Kesehatan juga menggelar Pekan Senam Prolanis bagi Peserta JKN Serentak (Pekan Semangat) di 5.400 titik. Senam Prolanis ini pun berhasil menyabet Rekor MURI sebagai pelaksanaan senam bagi peserta penyakit kronis dengan titik lokasi pelaksanaan terbanyak se-Indonesia.

Menuru David, pada tahun 2021, biaya yang dihabiskan untuk penyakit katastropik mencapai Rp 17,915 triliun atau 24,11% dari total biaya pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Oleh karena itu, pihaknya berupaya menjaga masyarakat yang sehat tetap sehat melalui berbagai program promotif preventif. Sementara bagi masyarakat yang berisiko menderita penyakit katastropik seperti diabetes melitus dan hipertensi, dapat mengelola risiko tersebut melalui Program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) yang juga merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN.

“Berbagai penyakit katastropik tersebut sangat bisa dicegah dengan menerapkan pola hidup sehat. Melalui kegiatan senam ini, kami ingin mempromosikan betapa murahnya dan mudahnya menjalankan hidup sehat. Dampak jangka panjangnya diharapkan bisa menekan jumlah penderita penyakit katastropik di Indonesia,” jelas David.

Masih dalam rangkaian peringatan ulang tahunnya yang ke-54, BPJS Kesehatan juga menggelar aksi pemeriksaan Kesehatan dan senam Prolanis yang melibatkan partisipasi seluruh pegawai BPJS Kesehatan di penjuru Indonesia dan peserta Prolanis. David menuturkan, aksi kemanusiaan ini merupakah wujud kepedulian dan semangat gotong royong Duta BPJS Kesehatan dalam membantu masyarakat yang membutuhkan. , Duta BPJS Kesehatan wajib menjalani skrining kesehatan terlebih dulu untuk memastikan memenuhi kualifikasi sebagai peserta prolanis. merupakan bagian dari upaya promotif preventif perorangan peserta JKN.

“Selain untuk menambah stok ketersediaan kantong darah bagi Palang Merah Indonesia (PMI), donor darah ini juga besar manfaatnya, seperti mencegah risiko terkena penyakit jantung, kolesterol, hingga kanker, menurunkan berat badan, serta bisa mendeteksi penyakit serius. Donor darah juga mendorong proses peremajaan sel-sel darah, artinya darah di dalam tubuh kita akan digantikan oleh darah baru yang lebih baik dan sehat, sehingga tubuh bisa menjadi lebih bugar dan produktif,” ujar David.

Sementara itu Wakil Bupati Rote Ndao, Stefanus M Saek, SE, M.Si yang juga hadiri kegiatan tersebut, dalam sambutannya mengungkapkan apresiasi penuh dan sangat berterima kasih kepada jajaran Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan beserta rombongan yang telah hadir pada saat ini untuk melaksanakan sosialisasi program JKN dan kegiatan pemeriksaan kesehatan bagi peserta prolanis, sehingga masyarakat harus menjaga kesehatan dan pola makan yang baik agar tetap sehat.

Selain memberikan sosialisasi program dan pelayanan pemeriksaan kesehatan, jajaran BPJS Kesehatan juga melakukan kegiatan Senam Prolanis bersama masyarakat dan penarikan undian doorprize dan pembagaian doorprize.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Kepala Kejaksaan Negeri Rote Ndao yakni Budi Narsanto, SH, Juga Kepala Dinas Kesehatan Rote Ndao yakni dr. Nelly F Riwu, dan Camat Rote Barat Daya, Adrianus Bessie, S.Sos Serta perwakilan dari TNI dan POLRI.

Komentar Anda?

Related posts