PORTALNTT.COM, SUMBA BARAT DAYA –
Untuk membantu meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia Pemerintah Pusat telah menelurkan program Pelatihan kepada masyarakat sejak tahun 2017 silam.
Salah satunya adalah program prioritas pelatihan vokasi melalui program Balai Latihan Kerja (BLK) Komunitas.
Untuk wilayah Sumba Barat Daya sendiri setidaknya ada 10 BLK yang akan dibangun di wilayah tersebut dengan 4 diantaranya sudah diresmikan oleh Anggota DPR RI, Ratu Wulla Talu.
Terbaru adalah BLK Komunitas Kejuruhan Menjahit di Yayasan Wee Maringi-Sumba, di desa Tena Teke-Kecamatan Wewewa Selatan, Selasa (9/6) kemarin.
Peresmiaan BLK ini sendiri dihadiri langsung oleh Ketua Fraksi NasDem DPRD Kabupaten Sumba Barat Daya, Thomas Tanggu Dendo, Ketua Klasis Wee Maringi, Pdt. Yonatan B. Tanggela,
Jajaran Pengurus DPD Partai NasDem Kabupaten Sumba Barat Daya, Ketua DPC Partai NasDem Kecamatan Wewewa Selatan, Para Tokoh-Tokoh di Kecamatan Wewewa Selatan baik itu Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda, Kepala Desa Tena Teke, Unsur Pemerintah Kecamatan Wewewa Selatan, Unsur Pemerintah Kabupaten Sumba Barat Daya, Kapolsek Kecamatan Wewewa Selatan, Babinsa Kecamatan Wewewa Selatan.
Pantauan media ini, sebelum meresmikan BLK, terlebih dahulu dilakukan ibadah syukur di GKS Wee Kaka dengan mengambil tema “Bersyukur dan Melayani”. Ibadah ini senditi dipimpin langsung Ketua Klasis Wee Maringi Bapak. Pdt. Yonatan B. Tanggela.
Dalam renungannya ia menyampaikan bahwa peresmian BLK yang ditandai dengan penandatangan prasasti dan pengguntingan pita oleh Anggota DPR RI, Ratu Wulla Talu merupakan berkat yang luar biasa buat Yayasan Wee Maringi Sumba, GKS Wee Kaka dan Seluruh Masyarakat yang di Kecamatan Wewewa Tengah.
Hal ini sebutnya belum dirasakan masyarakat sebelumnya. Untuk itu keberadaan BLK ini ungkapnya akan sangat membantu meningkatkan SDM masyarakat agar bisa bersaing di dalam dunia kerja yang semakin sulit ini selain memberikan peluang kerja bagi masyarakat sendiri.
Sementara itu, Anggota DPR RI, Ratu Wulla Talu dalam sambutannya secara gamblang menyebut bahwa Program BLK Komunitas ini merupakan program dari Kementerian Ketenagakerjaan RI yang merupakan Mitra di Komisi IX DPR RI. Program ini katanya diperuntukan bagi Yayasan-Yayasan berbasis Agama yang menjadi bagian dari Komunitas itu sendiri.
“Anggaran dalam Pembangunan BLK Komunitas ini dianggarkan oleh Kementrian Ketenagakerjaan RI itu sebesar Rp. 1 Milyard dan proses pengerjaannyan dilakukan secara swakelola antara Yayasan dan Masyarakat,” katanya.
Dirinya pun menguraikan bahwa untuk Tahun Anggaran 2020 lalu sudah ada 4 BLK Komunitas di Kabupaten Sumba Barat Daya yang telah dikerjakan. Salah satunya adalah BLK Komunitas Yayasan Wee Maringi yang bergerak di bidang perjahitan.
Hal ini lanjutnya untuk mengembangkan kualitas calon tenaga kerja sekaligus menciptakan lapangan kerja bagi para pencari kerja itu sendiri. Tidak mengherankan jika BLK Komunitas, tegasnya menjadi salah satu program terobosan Pemerintah.
Urgensi BLK Komunitas sendiri lanjutnya tentunya sebagai tekad Kemnaker dalam mendekatkan sarana dan prasarana pelatihan dengan masyarakat di tingkat basis. Dengan pembangunan BLK Komunitas ini, pemerintah bertekad untuk menjangkau segala sudut yang belum terjangkau oleh lembaga pelatihan baik lembaga pelatihan pemerintah maupun lembaga pelatihan swasta.
“Hari ini saya hadir disini untuk Meresmikan BLK Komunitas Yayasan Wee Maringi yang ditandai dengan penandatanganan prasasti sebagai bagian dari diresmikan BLK ini. Saya berharap para Pengelola dan tutor untuk dapat mengelola BLK ini dengan baik sehingga dapat melahirkan para penjahit yang berkualitas dan mempunyai skill yang mampuni yang pada akhirnya memberikan dampak positif dalam upaya meningkatkan ekonomi keluarga,” pesannya.
Menanggapi adanya BLK tersebut, Ketua BPMJ Wee Kaka, Pdt. Samuel Bera Nanga, S.Th tidak sungkan menyampaikan terimakasih mewakili jemaat Wee Kaka kepada Ratu Wulla Talu yang telah memperjuangan BLK Komunitas yang hari ini diresmikan.
Baginya, ini adalah bukti nyata kepedulian RWT bagi masyarakat di NTT umumnya dan Sumba khususnya. (Red)