Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa di Pulau Sumba

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia bekerjasama dengan pemerintah Kabupaten Sumba Barat menyelenggarakan Sarasehan Nasional Mahasiswa dan Masyarakat Desa di Pulau Sumba, Kamis (18/1) yang dihadiri kementerian PDT dan transmigrasi RI, Staf khusus kepala staf kepresidenan RI, kabag penyuluhan dan pengembangan SDM, kementerian pertanian, kabid destinasi areal II, asisten deputi pengembangan destinasi pariwisata, regional II, direktur stimulan institusi, direktur wili toisota associates, Putri pariwisata Indonesia 2017, Bupati dan Wakil Bupati Sumba Barat, Wakil Bupati Sumba Timur, sekda SB, OPD dan ASN.

Tujuannya adalah untuk mempercepat program peningkatan kawasan pedesaan dan transmigrasi melalui empat program kementeri PDT dan transmigrasi yang meliputi produksi unggulan, Embung desa, Bomdes dan Bumdes bersama. Sarana inilah, raga desa perlu melibatkan peran usaha masyarakat.

Terkait hal tersebut menteri PDT Dan tranmigrasi dalam kunjungan kerja di kabupaten Sumba Timur dan Sumba Barat bersama masyarakat dan GMKI, sedangkan kunjungan ke Sumba Timur dengan melibatkan dunia usaha tebu, jarak kastro sisa energi terbarukan. Kunjungan kementerian PDT dan tranmigrasi tersebut berlangsung selama dua hari.

Sambutan Mentri PDT dan Tansmigrasi RI Eko Putro Sandjojo mengatakan Presiden Joko Widodo gencar membangun desa sehingga percepatan pembangunan desa dapat lebih baik lagi.

Menteri Eko melanjutkan, perhatian ke daerah sangat besar oleh pemerintah pusat. Tiga tahun Rp.127 T dana desa, mengalokasikan APBN dari 55% ke daerah dan setiap tahun akan ditinggkatkan. Di Indonesia negara yang penduduk paling banyak dan tersebar dari Sabang sampai Merauke, tidak mungkin pusat lebih tahu apa yang dibutuhkan desa-desa yang begitu banyak.

“Tahun 2016 dana desa dinaikan dua kali lipat dari Rp. 20,68 T menjadi Rp. 46,98 T. Pemerintah mampu membangun jembatan 1900 KM Jembatan, PAUD, Polindes,p Posyandu, sarana air bersih 8200 mck,700.000 drainase, ini belum pernah ada dalam sejarah di Republik ini. Dengan demikian harus kita manfaatkan dana desa tersebut,” kata menteri Eko.

Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole mengakui forum ini menjadi kebanggaan GMKI yang terdiri dari seratus cabang di seluruh Indonesia dengan memiliki kader-kader yang sebagian akan kembali ke desa untuk mengabdi setelah lulus kuliah, maka potensi besar angkatan kerja ini harus dapat dimaksimalkan, peran serta membangun Sumba dan desa.

“Kami berharap juga kehadiran bapak menteri dan rombobgan dapat memberikan kontribusi positif melalui transformasi gagasan langkah-langkah kongkrit serta dan turut yang positif bagi kementerian desa dan transmigrasi di Sumba,” kata Bupati Dapawole.

Dapawole mengatakan di Sumba Barat terdapat hotel Nihwatu, hotel terbaik dunia sedangkan penanaman modal terdapat tanaman kakao dan pengembangan pusat listrik tenaga hidro di Lapupu yang apabila dikembangkan dapat memenuhi kebutuhan listrik di pulau Sumba dan sekitarnya.

Fokus pembangunan kabupaten Sumba Barat tahun 2016-2021 adalah pembangunan mulai dari desa, sebagai pondasi pembangunan oleh karena itu strategi dalam mempercepat pembangunan desa meliputi peningkatan pemberdaya masyarakat, peningkatan produktifitas pertanian di pedesaan, peningkatkan aktifitas masyarakat desa terhadap lahan, peningkatan infrastruktur di pedesaan.

“Berbagai upaya yang dilakukan pemerintah daerah dalam percepatan pembangunan desa hanya berhasil dengan baik apabila didukung oleh aparatur yang memiliki potensi yang memadai, dengan tekad yang sama untuk mensejahterakan masyarakat desa yang mandiri dan berdaulat,” kata Dapawole.

Sementara ketua GMKI Sumba mengatakan masyarakat harus mengawasi dana desa yang diberikan oleh pemerintah pusat. Kepala desa wajib mengiformasikan kepada masyarakat penggunaan dana desa tersebut, walaupun persoalan banyak bagaimana kita mengaktifkan pembangunanan dengan sumber daya yang terbatas.

“30%dari dana desa wajib dipakai untuk membayar upah pegawai dari masyarakat lokal, dan diupayakan masyarakat desa menerima upah. Kalau program ini dijalankan tidak tutup kemungkinan presiden akan memperhatikan kepala desa tersebut. Kita beruntung memiliki Presiden Joko Widodo yang memperhatikan rakyat kecil, komitmen dari Presiden mengalokasikan dana desa bukan di desa saja, kementerian dan lembaga mempunyai prodak desa sebesar Rp. 560 T. Presiden berusaha keras mendukung desa, sukses atau tidak sukses tergantung kepala desa,” katanya.

“154 desa tertinggal tahun lalu kini menjadi 74%, saya yakin tahun ini desa tertinggal hilang, 18 kabupaten yang sukses dana desanya dan tahun lalu dana desa kita cairkan bulan April dan bulan Desember masih banyak belum cair, saya harap Sumba Barat termasuk kabupaten yang mencairkan dana desa lebih cepat, sebelum tanggal 25 dana desa sudah cair, jangan sampai uang sudah dicairkan di kabupaten desanya belum siap. Harusnya tanggal 25 sudah dicairkan sehingga bulan Februari sudah menggunakan dana desanya, jangan menggunakan kontraktor desa sendiri yang mengelolanya,” tambahnya. (Mus)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60