PORTALNTT.COM, ATAMBUA – Kepala Desa merupakan garda terdepan yang bersentuhan langsung dengan masyarakat di setiap desa. Di sebuah pelosok desa perbatasan negara Indonesia dengan Negara Timor Leste, BPJS Kesehatan menggandeng para kepala desa Kabupaten Belu untuk turut menyukseskan Program Jaminan Kesehatan Nasional-Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS). Kegiatan yang diselengarakan pada Jumat (09/11) dan dihadiri oleh puluhab orang Kepala Desa ini dibuka secara langsung oleh Sekretaris daerah Kabupaten Belu Petrus Bere.
“Program JKN-KIS merupakan program pemerintah yang diperuntukan bagi seluruh masyarakat Indonesia untuk dapat memberikan jaminan kesehatan terbaik bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa ada pembedaan guna mencapai tujuan yakni Indonesia yang lebih sehat,” ujar Petrus dalam acara yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa Kabupaten Belu Januaria Nona Alo.
Sementara itu, Kepala Bidang Perluasan Peserta dan Kepatuhan BPJS Kesehatan Cabang Atambua I Putu Ferry Ranita Satria Wibawa saat kegiatan menyampaikan sosialisasi yang diberikan berupa informasi tentang keuntungan dan kelebihan dari program ini, bagaimana menjadi peserta, hak dan kewajiban, bagaimana alur pelayanan yang diberikan kepada peserta JKN-KIS.
“Dengan begitu, diharapkan tidak terjadi permasalahan di lapangan pada saat kita mau memanfaatkan Kartu JKN-KIS yang dimiliki. Terkadang ada kasus yang timbul akibat ketidaktahuan masyarakat mengenai alur pelayanan kesehatan agar bisa dijamin BPJS Kesehatan. Meski sosialisasi terus kami gencarkan, namun kami juga butuh dukungan dari para kepala desa untuk menyalurkan informasi kepada warga setempat karena lebih dekat secara fisik dan psikologis,” katanya.
Antusiasme dalam kegiatan sosialisasi ini sangatlah tinggi.
Menurut salah satu peserta pada kegiatan sosialisasi tersebut, Gabriel Manek, bahwa informasi yang didapat pada sosialisasi ini sangat bermanfaat dan penting untuk diketahui oleh para kepala desa.
“Selanjutnya informasi ini akan kami sampaikan ke masyarakat kami. Karena kami adalah ujung tombak pemberi informasi di tingkat desa, maka segala informasi terkait desa pasti masyarakat tanya ke Kepala Desa, dan ini juga program sangat bagus untuk membantu masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan,” ujar Gabrie.