PORTALNTT.COM, MAUMERE – Kehadiran Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan, terbukti telah memberikan banyak manfaat bagi seluruh lapisan masyarakat. Salah satu peserta JKN, Yulia Enita Dua Maring (45) yang merupakan warga Kelurahan Beru Kabupaten Sikka ini menceritakan kisahnya selama menjadi peserta JKN.
“Saya dan anak-anak sering menggunakan Program JKN untuk berobat. Kami sering sakit batuk, pilek, pusing dan demam. Kalau sudah begitu, kami pasti langsung ke Puskesmas Beru,” ucap wanita yang akrab disapa Ita ini.
Ita yang sehari-hari berprofesi sebagai tukang ojek ini mengaku sangat terbantu dengan adanya Program JKN. Penghasilannya sebagai tukang ojek tidak menentu, membuat ia benar-benar merasakan kemudahan berobat tanpa mengeluarkan biaya.
“Saya merupakan Single Parent. Saya memiliki empat orang anak, satu orang anak sudah menikah dan ikut sama suaminya, tinggal tiga orang yang masih tinggal bersama saya. Kebutuhan biaya mendesak misalnya ketika sakit, tentu membuat saya merasa sulit, karena penghasilan cukup untuk kebutuhan sehari-hari saja. Untung saya sudah jadi peserta JKN, sehingga saya dan anak-anak terbantu sekali ketika berobat”, tutur Ita saat ditemui di Puskesmas Beru (11/10).
Ita dan anak-anaknya telah terdaftar sebagai peserta segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI) APBN dan ia terdaftar di Puskesmas Beru. Menurutnya pelayanan di fasilitas kesehatan sangat baik, dokter dan perawat melayaninya dengan profesional.
“Saya dapat kepesertaan dari pemerintah setelah didata dari desa tempat tinggal dan terdaftar di Puskesmas Beru yang dekat dengan rumah. Kalau sakit pasti kami berobat kesini dan kami pun cocok, kami selalu sembuh. Dokter dan perawat disini semua baik, memberikan informasi, periksa kesehatan dan dikasih obat. Fasilitas di Puskesmas Beru juga lengkap, untuk melahirkan langsung dirawat inap disini,” jelas Ita.
Menurut Ita pelayanan kesehatan mudah diakses. Ia tidak repot membawa fotocopy berkas, cukup dengan menunjukkan identitas diri. Ia juga tidak pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda, ia diperlakukan tanpa adanya diskriminasi.
“Selama ini semuanya baik, saya dilayani hanya dengan menunjukkan identitas diri, tidak pernah direpotkan dengan administrasi apa-apa. Saya diperlakukan dengan baik, tidak pernah tidak dilayani,” ucap Ita.
Ita menceritakan pengalamannya pada saat menggunakan BPJS Kesehatan di Puskesmas Beru tidak pernah mengeluarkan biaya sama sekali. Hal ini sangat meringankan beban Ita sebagai Single Parentyang harus memenuhi kebutuhan keluarganya sendiri.
“Selama saya berobat di Puskemas Beru ini, saya tidak pernah diminta iur biaya karena sudah jadi Peserta JKN. Program JKN sangat membantu kami, kami berobat tidak bayar lagi,” kata Ita sambil tersenyum.
Menutup pembicaraan Ita menyampaikan harapannya tentang Program JKN. Ia berharap tidak ada lagi isu negatif terkait pembelian obat di luar seperti yang pernah diceritakan pada beberapa orang kenalannya ketika berobat ke rumah sakit. Namun ia tetap berharap besar pada program ini.
Ia berharap program ini terus berkesinambungan, memberikan jaminan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan seperti dirinya. Terus memberikan kemudahan kepada peserta JKN untuk mendapatkan pelayanan administrasi kepesertaan sampai mendapatkan pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan.
“Program JKN ini sangat bermanfaat untuk masyarakat, khususnya untuk saya dan keluarga. Walaupun ada beberapa kenalan yang menceritakan terkait pembelian obat di rumah sakit, tapi saya tetap berharap yang terbaik dari Program JKN. Saya berharap Program JKN ini terus berkesinambungan dan terus memberikan kemudahan kepada masyarakat khususnya kepada peserta JKN. Terima kasih kepada pemerintah yang telah mendaftarkan kami menjadi peserta JKN. Sukses terus untuk Program JKN, semakin baik dan terus perbaiki kualitas layanannya,” tutup Ita. (si)