Penulis: Daniel Timu
Editor: Jefri Tapobali
PORTALNTT.COM, ROTE NDAO – Dalam Rangka penanggulangan dampak Covid-19, PIAR NTT melaksanakan Program melalui revitalisasi Desa Wisata Inklusi dan workshop pemetaan kebutuhan dan kapasitas multi pihak untuk mendukung kepariwisataan dengan pendekatan Kesetaraan GEDSI (Gender, Disabilitas, dan Inklusi Sosial) di Kabupaten Rote Ndao.
Kegiatan ini dibuka secara langsung oleh Wakil Bupati Rote Ndao,Drs. Stefanus M. Saek. SE.Msi pada, Kamis (20/5/2022) di Hotel Riky Lobalain Baa.
Ketua PIAR NTT, Ny Sarah Lery Mboeik dalam sambutan mengatakan tujuan program itu untuk meningkatkan partisipasi masyarakat, pemerintah daerah, tokoh adat, tokoh agama, UMKM dan aktor pariwisata lokal di desa Maubesi, desa Baadale, Kelurahan Namodale dan Mokdale.
Dijelaskanya keterlibatan semua pihak termasuk kaum perempuan dan disabilitas inilah yang disebut dengan istilah GEDSI (kesataran gender, disabilitas dan inklusi social) yang akan dilibatkan mulai dari perencanaan sampai pemanfaatan program sehingga tidak ada satu pun kelompok kepentingan yang ditinggalkan.
“Tujuannya, untuk memperkenalkan program penanggulangan dampak Covid-19 melalui revitalisasi desa wisata inklusi dan peningkatan ekonomi masyarakat kepada para pihak yang terkait, dan membangun sinergitas kebijakan program dengan pemerintah daerah,” jelas Sarah Lery Mboeik, Ketua PIAR NTT.
Sementara itu Wakil Bupati Rote Ndao, dalam sambutanya mengucapkan terima kasih kepada PIAR NTT yang telah membantu penanganan dampak pandemi Covid-19 di dua desa dan dua kelurahan yang ada di Kab Rote Ndao.
Wakil Bupati berharap para kades dan lurah agar menyukseskan pelaksanaan program itu karena bantuan program itu sangat besar.
“Jangan main-main karena ini program yang memberikan dampak yang baik bagi masyarakat,” ucap Stefanus Saek, Wabup Rote Ndao.
Wabup Rote Ndao berharap program ini berkelanjutan sehingga memberikan dampak yang baik bagi masyarakat khususnya kaum disabilitas serta masyarakat kecil.