PORTALNTT.COM, KOTA KUPANG – Wali Kota Kupang Jefirston Riwu Kore bersama Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkompinda) Kota Kupang melakukan rapat bersama, terkait ledakan bom yang terjadi pada tiga Gereja di Surabaya, yang dilaksanakan di ruang garuda kantor Wali Kota Kupang, Senin, (14/05/2018).
Kegiatan ini dihadiri Kapolres kupang kota, Komandan Kodim 1604 Kupang, ketua DPRD kota Kupang, petinggi kejaksaan dan para tokoh-tokoh agama se-kota Kupang.
Wali kKota Kupang, Jeriko dalam sambutannya mengatakan bahwa Kesediaan dan kekompakan pemerintah dalam menyikapi kasus ledakan bom pada tiga buah Gereja di Surabaya pada hari, Minggu tanggal 13 Mei dan juga ledakan di Sidoarjo pada pagi hari ini sekaligus ledakan di Kapolresta Surabaya mendapat perhatian pemerintah kota Kupang. Untuk itu menurut Jeriko, perlu dicegah munculnya tindakan-tindakan anarkis dari oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab.
“Untuk menindak lanjuti ini, Perlu ada kordinasi lintas agama sekaligus menghimbau kepada masyarakat atau umatnya masing-masing agar tidak terprovokasi dengan isu-isu yang berkembang dengan ledakan bom pada tiga buah gereja di surabaya. Kita harus menjaga kondisi keamanan agar tetap kondusif,” tegas Jeriko sapaan akrabnya.
Menurut Jeriko, Perlu deteksi dini terhadap potensi berkembangnya bibit-bibit faham radikal tentang terorisme dalam rangka memberikan jaminan keamanan dan ketertiban masyarakat di Kota Kupang.
“Kita harapkan agar masyarakat tetap tenang, jangan terpancing dengan vidio maupun foto-foto yang ada di medsos. Serahkan semua kepada keamanan,” kata mantan anggota DPR RI dua periode ini.
Pada kesempatan yang sama, Kapolres Kupang Kota, AKBP Anton CN, mengatakan bahwa, TNI dan POLRI dikatakan kuat apabila ada dukungan dari masyarakat.
“Kita harus senantiasa waspada. Resiko yang terjadi ini wajar dihadapi oleh keamanan. Di NTT ini keberagamannya sudah bagus, sangat solid untuk itu mari kita tetap mempertahankan kesolidan ini. Masyarakat kota Kupang diharapkan untuk selalu tenang dalam menjalankan aktivitas sebagai mana biasa,” ungkap Anton.
Letkol Kav F.X Aprilian Setyo Wicaksono S.Sos, selaku Komandan Dandim 1604 Kupang menagatakan Peran media dalam penyampaian berita bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat.
“Semakin kita membesarkan informasi, akan menambah ketakutan dalam masyarakat. Sehingga media harus bijak memberitakan informasi-informasi yang ada. Jangan sampai informasi yang disampaikan malah menjadi pemicu tindakan provokatif,” terang Aprilian.
Sementara Ketua DPRD Kota Kupang, Yeskiel Loudou mengatakan bahwa, Jajaran kapolres, Dandim dan pemerintah kota kupang, mari bahu-membahu untuk membasmi isu-isu yang akan menghancurkan bangsa ini.
“Kita perlu berkumpul dan menjelaskan kepada umat beragama untuk tidak saling hasut menghasut. Itu tidak boleh terjadi karena ini bukan persoalan agama namun ini oknum-oknum tertentu jaringan teroris,” kata Yes sapaan akrabnya. (Willy)