Warga Belo Galakkan Tanam Pinang Dan Sirih Di Halaman Rumah, Sebab Menjanjikan Peluang Usaha Ekonomi Bermanfaat Bagi Kesehatan

  • Whatsapp
banner 468x60

PORTALNTT.COM, KUPANG – Mungkin terdengar sangat sederhana dan kuno namun hal ini dampaknya sangat luas dan tak semua orang  melakukannya. Padahal dua jenis tanaman ini yakni pinang dan sirih sangat dibutuhkan dan diminati sebagian besar masyarakat di Nusa Tengga Timur.

Bahkan, menjadi sajian utama dalam menerima tamu karena tradisi adat masyarakat di Timor. Tak hanya itu sirih dan pinang juga tak jarang dalam tradisi dan budaya pedalaman di Timor dua jenis ini menjadi bahkan pelengkap bawaan bahan mas kawin dalam urusan peminangan lebih khusus di Kabupaten Bellu dan Malaka.

Tanah Yang Cocok Untuk Tanaman Sirih dan Pinang

Pinang dalam bahasa latin Areca catechu merupakan tanaman yang memiliki banyak manfaat. Buah pinang dan sirih dapat dimakan dengan campuran kapur makan. Pinang dapat tumbuh mencapai tinggi 15-20 meter dan diameter 15 cm, cocok ditanam di tanah gambut. Dan sebagian besar jenis tanah dan iklim di NTT diyakini sangat cocok.

Hal menjadi menarik sehingga masyarakat di Kelurahan Bello Kecamatan Maulafa Kota Kupang mulai Sabtu, 10 Februari 2024 galakkan tanam pinang dan sirih lima pohon di halaman rumah masing-masing.

Hari itu lebih dari 30 orang warga Bello secara inisiatif melakukan gerakan iru serentak di halaman rumah masing-masing, mereka berharap gerakan itu bisa ditularkan kepada seluruh warga di kelurahan mereka di hari-hari mendatang.

Yanus Riwu (36) warga lingkungan RT 006/RW 003 kepada media hari itu mengatakan, untuk gerakan pertama kali ini hanya melibatkan 30an orang warga. Sehingga dengan ini dapat menggerakan semua warga Kelurahan Bello sebab, dirinya mengaku senang bisa galakan tanam pinang dan sirih di halaman rumah karena selain dapat gratis juga karena setiap waktu diminta dan dicari orang dalam urusan keluarga.

“Saya senang bisa galakan tanam sirih dan pinang karena dapat gratis dan kalau urusan kekeluargaan selalu membutuhkan sirih dan pinang,” kata ama Anus penuh semangat.

Hal sama juga dikatakan Mersiana Riwu ((46) warga RT 007  karena dua tanaman itu dikenal sebagai tanaman adat sebab dalam urusan adat bagi komunitas suku Sabu selalu membutuhkan sirih dan pinang.

“Saya senang bisa dapat anakan dan tanam karena ini tanaman adat kami orang Sabu selalu butuh ini terutama dalam urusan adat,” ungkap ina yang biasa disapah Nakopo.

Salah satu tokoh adat Kelurahan Bello, Habel Tuan (58) mengapresiasi gerakan ini karena meskipun nilainya kecil dan sederhana tetapi dampaknya sangat luas bagi seluruh masyarakat NTT karena dua jenis tanaman ini selalu dicarai masyarakat dalam setiap urusan adat.

“Terimakasih banyk pak Goris Takene selaku Ketua RW 003 Bello yang telah berpikir dan menggerakan masyarakat untuk tanam pinang dan sirih, saya sangat senang dan bersyukur karena tidak semua orang lakukan ini yang dampaknya luas sebab dua tanaman ini sering dibutuhkan kami dalam urusan adat,” ujar Tuan.

Pinang Menjadi Peluang Usaha Yang Mengiurkan

Sementara itu tradisi makan pinang dan sirih bagi sebagian besar masyarakat di NTT, menyebabkan harga pinang maupun sirih di sejumlah pasar tradisional di Kota Kupang ibu Kota Propinsi NTT terus merangkak naik bahkan stabil dua tahun terakhir.

Di Pasar kasih Naikoten Dua Kota Kupang Minggu, 11 Februari 2024 harga pinang kering kering tembus Rp.80.000/kg (kwalitas baik) dan Rp. 20.00 see0/kg (kwalitas rendah) sedangkan pinang mudah atau pinang yang masih dengan kulit dijual dengan harga Rp 5000 per empat sampai lima buah. Sedangkan sirih Rp.5000/ lima batang.

Om Ba’i (55) salah seorang pedagang pinang di pasar kasih Naikoten mengaku keuntungan yang di dapat dari hasil menjual pinang setiap bulannya berkisar  Rp.3 juta – Rp.6 juta. Pasokan pinang kering dia peroleh dari Alor dan Pulau Jawa.

“Setiap bulan keuantungan berkisar tiga sampai enam juta, pasokan biasa Saya dapat dari Alor dan Jawa,” jelasnya.

Makan sirih pinang merupakan tradisi yang banyak dihidupi masyarakat Nusa Tenggara Timur. Bahkan tak jarang di pedalaman Timor pada umumnya, suguhan sirih pinang merupakan suguhan wajib jika kita mendatangi rumah kerabat atau kenalan sebelum teh atau kopi. Sehingga di kenal sebagai suguhan membuka pembicaraan atau perkenalan dalm  menyambut tamu di setiap momen.

Lurah Bello melalui Ketua RW 003 Goris Takene mengatakan, untuk awal pihaknya hanya melibatkan 30an orang warga, dengan jumlah anakan pinang 150 pohon dan anakan stek sirih enam karung yang dibagikan ke warga secara gratis. Anakan pinang di peroleh dari Balai Pembibitan Badan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai  (BPDAS) NTT.

Sirih Dan Pinang Tak Sekedar Untuk Urusan Silaturahim Tetapi Juga Bermanfaat Bagi Kesehatan.

Biji pinang atau buah dari pohon pinang berwarna coklat kemerahan bila sudah tua dan mengandung alkaloid serta proantosianidin yang termasuk dalam golongan flavonoid. Artinya, biji pinang mengandung efek antibakteri dan antivirus. Maka dari itu, bijinya kerap dimanfaatkan dalam ramuan tradisional untuk mengobati sakit disentri, diare berdarah, hingga kudisan. Khasiat buah pinang juga untuk menambah energi, menjaga kesehatan jantung, melindungi hati dari kerusakan dan berpotensi menurunkan risiko kanker. Sehingga sangat dibutuhkan sepanjang tahun. Bahkan menjadi salah satu sumber devisa ekspor. Karena itu peluang bisnis pinang sangat mudah dan menjanjikan, apalagi semua orang dapat membudidayakannya.(Goris Takene)

Komentar Anda?

banner 300x250

Related posts

banner 468x60