PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Bupati Sumba Barat Drs. Agustinus Niga Dapawole membuka kegiatan pelatihan program perencanaan penganggaran yang responsif gender dan inklusif disabilitas kerjasama Pemerintah Kabupaten Sumba Barat melalui Bappeda Kabupaten Sumba Barat dengan Yayasan Yakkum,bertempat di Hotel Monalisa Waikabubak, Senin 27 November 2017.
Hadir pada kegiatan pembukaan pelatihan tersebut Sekretaris Daerah Kabupaten Sumba Barat Drs. Umbu Dingu Dedi, M.Si, pejabat Yayasan Yakkum Pusat Rani Hapsari, nara sumber dari Direktotorat Penanggulangan Kemiskinan dan Kesejateraan Sosial BAPENAS RI Dwi Rahayuningsih, Koordinator Yakkum Sumba Barat, Yosafat Ician, Pimpinan Yayasan Bahtera Sumba Barat, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sumba Barat, Camat Loli.
Dalam kegiatan pembukaan pelatihan tersebut Bupati Sumba Barat menyerahkan alat bantu jalan sumbangan Yakkum kepada 3 orang penyandang disabilitas.
Dalam sambutannya, Rani Hapsari atas nama direktur Yayasan Kristen Untuk Kesehatan Umum (Yakkum) mengatakan senang dapat hadir di Kabupaten Sumba Barat dan dapat membantu warga disabilitas.
Rani memaparkan bahwa pada bulan Juni 2017 yang lalu Bupati Sumba Barat dan Direktur Yakkum telah menandatangani MoU untuk kerjasama program bantuan kepada kaum disabilitas di Kabupaten Sumba Barat.
“Dalam skema kerjasama tersebut Yayasan Yakkum berperan menyediakan berbagai alat bantu bagi kaum disabilitas di Kabupaten Sumba Barat, seperti pemberian alat bantu jalan bagi ketiga orang penyandang cacat kaki pada hari ini, disamping program lain yang sifatnya pemberdayaan kaum difabel, sedangkan Pemda Kabupaten Sumba Barat menyediakan dana sering terlaksananya penyediaan alat bantu dan peogram pemberdayaan kaum disabilitas,” jelasnya.
Bupati Sumba Barat dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih kepada pimpinan Yakkum yang telah peduli terhadap kaum disabilitas di Kabupaten Sumba Barat.
“Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Yayasan Bahtera Sumba Barat yang turut berperan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan dan pemberdayaan sosial di Kabupaten Sumba Barat,” ungkap Bupati Dapawole.
Bupati Dapawole, sangat terkesan ketika menandatangani MoU dengan pimpinan Yakkum di Jogjakarta, dirinya menyempatkan diri mencoba berbagai alat bantu yang diproduksi oleh Yakkum dan sangat membantu kaum difabel.
“Dengan alat bantu yang disiapkan Yayasan Yakkum, saudara-saudara kita yang difabel tidak terpinggirkan hanya karena cacat fisik yang dialami, tetapi justru mereka bangkit dan berkarya seperti layaknya orang normal, ini sangat mulia dan terkesan amat luar biasa,” kenang Dapawole.
Sehubungan dengan pelatihan program penganggaran yang berpihak gender dan inklusif disabilitas, Bupati Dapawole berpesan agar seluruh peserta mengikutinya secara serius agar ilmu yang diperoleh nantinya dapat diaplikasikan secara nyata dalam membantu kaum disabilitas di Sumba Barat.
“Mari kita bekerja dengan hati, tulus melayani dimanapun kita berada dan apapun fungsi dan peran kita,” imbuhnya.
Lebih jauh Bupati Dapwole mengingatkan semua pihak bahwa kaum disabilitas tidak boleh ditelantarkan dan dibiarkan dalam ketidakberdayaan mereka, tetapi kita yang normal harus secara tulus memberikan apa yang kita dapat berikan.
“Agar mereka kaum disabilitas tetap memiliki harkat dan masa depan,” kata Dapawole. (DSBM/Mus)