PORTALNTT.COM, WAIKABUBAK – Ancaman saat ini sesuai penyampaian Panglima TNI adalah Proxy War, dimana ancaman yang tidak menggunakan senjata tetapi dengan pihak ketiga sehingga tidak diketahui siapa lawan dan siapa kawan melalui. Ancaman itu antara lain di bidang ekonomi, paham idiologi, narkoba, terorisme.
Penegasan ini disampaikan Dandim 1613/SB Letkol Inf Fifin Zudi Syaifuddin, S.Pd saat memeberikan pembekalan materi wawasan kebangsaan bela negara Indonesia bagi 270 siswa/i SMAN 1 Lamboya yang dilaksanakan di SMAN 1 Lamboya, Kabupaten Sumba Barat, Rabu (19/7).
Kegiatan ini dihadiri Kepala Sekolah SMAN 1 Lamboya Nico Dimus R. Laja, S.Pd, Danramil 04/Walakaka. Materi pembekalan yaitu Indonesia merupakan Negara kepulauan yang terdiri dari beraneka ragam suku, agama, ras dan bahasa.
“Keruntuhan suatu bangsa umumnya ditandai dengan lunturnya nilai-nilai bangsa. Globalisasi adalah dinamika yang paling strategis membawa pengaruh dalam tata nilai termasuk Indonesia, seperti budaya gotong royang, musawarah, mufakat sudah mulai luntur, kami juga mengajak untuk menjaga dan memelihara keutuhan dan kedaulatan bangsa dan negara,” kata Dandim Syarifudin.
Menurutnya kondisi saat ini dengan dihapusnya P4, kurikulum Pancasila dan Bela Negara, sangat berdampak pada berkurangnya pemahaman nilai-nilai Pancasila, terjadinya konflik, tawuran, kerusuhan yang akan menyebabkan lunturnya jiwa nasionalisme, sehingga Moralitas bangsa menurun seperti KKN, pornografi, narkoba, seks bebas dan
maraknya terorisme radikalisme karena Saat ini kondisi mulai rapuh seperti kurang toleransi antar sesama dan memaksakan kehendak dan banyak terjadi bentrok antar pelajar mahasiswa dan masyarakat.
Kita harus mewaspadai media sosial yg besifat disinformasi fitnah, penyesatan, provokasi pengalihan isu, serta pembunuhan karakter dan pertahanan negara bertujuan untuk menjamin tegaknya kedaulatan dan wilayah NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 serta melindungi berbagai bentuk ancaman dari dalam dan luar negeri.
“Apabila ingin Sumba maju maka para siswa/i rajin belajar dan berbuat positif karna kalianlah generasi penerus. Sebagai siswa dalam ikut membela negara belajar dan berprestasi dengan mengikuti kegiatan Pramuka, PMR dan sebagainya,” jelas Dandim.
Lanjut Dandim, komitmen TNI, apabila ada ancaman dari pihak-pihak tertentu yg akan memecah belah persatuan dan kesatuan dan ingin merubah idiologi negara akan berhadapan dengan TNI.
“Kami siap menjaga sampai titik darah penghabisan karna NKRI adalah harga mati,” tegasnya. (Mus)